Legenda : LARANGAN BERAMBUT PANJANG

Di desa Cikedung dulu ada sebuah pantangan untuk para pemudanya yaitu dilarang berambut panjang atau gondrong.

Cerita ini didapat langsung dari seorang tokoh Cikedung yang bernama Bapak Warsita, beliau adalah pensiunan guru, penyusun silsilah masyarakat desa Cikedung, dan penyusun sejarah desa Cikedung lama.


Dengan memiliki latar belakang sebagai seorang intelektual/pendidik dan juga mantan kepala desa, juga kerabat sepuh keluarga besar kami juga, maka bagi saya pribadi pantangan ini menjadi hal yang menarik adapun diyakini atau tidak kembali kepada diri kita masing-masing.

Lalu kenapa ada pantangan seperti itu ?

Pada awal abad 18 Masehi, didaerah Indramayu selatan merupakan wilayah perang Ki Bagus Rangin, untuk mitos pantangan berambut panjang muncul dari sebagian Cerita Ki Bagus Rangin ini.

Menurut Bapak Warsita (alm), ketika pasukan Ki Bagus Rangin melakukan penyerangan diwilayah Lohbener, dimana jalur komoditas padi, kopi, hasil pertanian lain atau hasil rampasan penjajah melalui tempat ini (disekitar desa Pamayahan sekarang) dan sebagai basecamp sebelum dikumpulkan di pelabuhan Dermayu, saat itu belum dibangun jembatan Bangkir.

Di sekitar Pamayahan terjadi kerusuhan antara pasukan Ki Bagus Rangin dan  penjajah sebagai sasaran utama, dalam Babad Dermayu II Bagus Rangin dan pasukannya disebut sebagai perampok.

Pihak penjajah merespon dengan segera mengirim pasukan kompeninya yang konon berpengalaman dalam perang Napoleon dan pasukan Dermayu, dalam upaya penyerangan ini dari pihak pasukan Ki Bagus Rangin banyak yang gugur misalnya Ki Buyut Urang.

Disamping itu ada juga yang tertangkap yakni tiga orang anggota pasukan, salah satunya dari Kalen Sambi (sekarang Cikedung) yang bernama Bagus Arsiman.

Bagus Arsiman adalah suami dari Nyimas Kartiyem (Buyut Kalen Sambi, dimakamkan dikomplek pesanggarahan pertama Kalen Sambi).
Nyimas Kartiyem adalah putri dari pangeran Mukedas, Cirebon.

Dari pernikahan dengan Bagus Arsiman dianugerahi dua putra yaitu Jron dan Mardi.

Dari Jron dan Ki Mardi ini kemudian melahirkan banyak keturunan di Cikedung, Cikedunglor bahkan di Cilege, Temiyang, Kroya.
Jron dan Ki Mardi dimakamkan di Pasir Angin desa Cikedung.

Haul Buyut Nyimas Kartiyem (Buyut Kalen Sambi) desa Cikedung :


Konon Bagus Arsiman setelah tertangkap kemudian  dibawa ke Batavia, di penjara dibawah tanah, diinterogasi, dipukuli bahkan ditembak pakai kanon namun tidak luka sedikitpun.

Ketika akan dikirim ke tanah Andalas,  diselat sunda, Bagus Arsiman melompat ke laut namun tertangkap kembali karena prajurit Belanda menangkap rambutnya yang panjang.

Karena rambutnya yang panjang ini Bagus Arsiman tidak bisa lolos dan menerima hukuman sehingga tidak bisa kembali ke Kalen Sambi.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel