TRADISI YANG DIWARISKAN

Jaka Tarub kisahnya sudah pada tahu kan ? Katanya itu terjadi di lereng gunung Wilis... tapi di Tegal juga ada, di wilayah kita juga ada misal di Babadan, di Telagasari, di Sukra, di Pangkalan.... ceritanya lengkap dengan sumurnya....



Muncul pertanyaan sebenarnya siapa sih Jaka Tarub ini ? Di Sumatra ada kisah 'Tujuh Bidadari', seperti yang aku bacadalam sebuah catatan ternyata Jaka tarub adalah versi Jawa yang ternyata benang merah ceritanya sama, bahkan nyaris disemua pulau di Nusantara ada kisah seperti Jaka Tarub ini....


Mari kita bandingkan dengan kisah Putra Langit dari daratan Tiongkok. Di sana semua kaisar disebut nama lainnya adalah Putra Langit, kenapa disebut Putra Langit ? Karena setiap kaisar dianggap anak manusia yang dilahirkan dari Bidadari dan 'dewa' yang dibuang ke mayapada. Karena kita tahu Tuhan adalah sesembahan manusia maka demi meningkatkan wibawa sang raja/kaisar maka ditulislah cerita Jaka Tarub ini dimana kemudian melahirkan anak nah anak ini kemudian disebut sebagai Putra Langit.... sehingga rakyat benar-benar mengagungkan sang raja... (sumber : Buku Parasit Aqidah).

Klo dijawa jika ada sumur pasti dikaitkan dengan tempat mandinya bidadari.... kadang sumur tadi dianggap peninggalan Ki Jaka Tarub dan Dewi Nawangwulan...




Kisah-kisah seperti ini banyak judulnya karena banyak versinya, karena cerite awang-uwung maka kisah Ki Jaka Tarub disebut 'untold story" tepatnya kisah antah barantah.



Makam Ki Jaka Tarub DesaPenganjang


Kesimpulannya setiap cerita sejarah kita mesti mengetahui sumber cerita itu sendiri, jika belum jelas kita tak boleh menghakimi ini cerita ngawur karena ini kategory 'untold story' dan itu lebih baik daripada disembunyikan sampai bulukan atau hilang dalam ingatan.... tapi kita jangan keburu percaya juga karena jika kita mudah mempercayai begitu saja ini juga sangat salah ....

Kita nikmati saja jalan ceritanya, kita tidak fanatik dengan keyakinan tertentu tapi ini upaya kecil demi melestarikan warisan nenek moyang... tapi yang murni bukan menjadikan warisan nenek moyang ini sebagai alat mencapai tujuan pribadi seperti mencari kekuasaan ataupun jabatan/kedudukan...

Aku minta maaf jika postingan-postingan aku banyak bertentangan atau rada kacau tapi aku cinta budaya tradisi Indramayu, perjuangan kecil demi mengobori jalan setapak untuk bahan evaluasi berkehidupan dalam lingkup masyarakat kita yang kadang makin lupa dengan budayanya sendiri, jiwanya pun kehilangan arah indetitas keadiluhungan sebagai 'warisan' yang sesungguhnya yang mesti kita 'tradisikan' sekarang secara lestari...

terima kasih semua teman atas apresiasinya....

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel