LEGENDA DESA MUNTUR LOSARANG

Sedekah Bumi di desa Muntur

Diceritakan konon dahulu Ki Wanakerti membabat hutan yang kemudian bernama Losarang, dan berubah menjadi pedukuhan.
Salah satu pedukuhan itu yang kini bernama Buyut Gentong ada yang bernama Mastraputra yang beristri Nyi Karni atau Nyi Ronggeng yang berasal dari wilayah Pajajaran.

Konon dalam perkawinannya itu Nyi Karni tidak disukai oleh mertuanya, karena masih beragama Hindu sebagai bukti bhaktinya pafa suami dan mertuanya Nyai Karni pun masuk Islam namun Nyi Karni tetap tidak diterima sebagai mantu.
Nyi Karni sedih dan kecewa, Nyi Karni yang cantik dan berperilaku baik ini pun menyingkir ke Karanganyar di Cilet untuk menenangkan diri.
Nyi Karni menenangkan diri bertapa brata sampai beliau meninggal dunia. Tempat bertapanya disebut Buyut Ronggeng. Nyi Ronggeng tetap setia pada suaminnya dan terap sayang pada keturunannya di Muntur tanpa dendam sedikitpun. Ki Buyut Gentong dianggap sebagai leluhur warga Muntur.

Sementara nama muntur berasal dari candra desa Santing yang tertulis sebagai berikut:

Bubare sing penganjunan
Karangsinom let sewengi
Bocah santing kegunturan
Losarang caket margi
Karimun gudang nanjung
Karanganduk bangler margi
Miwah puntang jangga
Karangmalang sabrangan aris
Karangkletak rancagunda
Ke depok-depok

Jelas dalam candra desa tertulis kata Muntur dari kalimat “bocah santing kegunturan” akibat kekejaman seorang jawara, sampai suaranya gumuruh gumuntur bergaung kemana-mana.

Jadi bisa disimpulkan bahwa nama Muntur berasal dari candra desa yang ada di desa Santing yang konon berdasarkan catatan dari sebuah lontar. Desa Santing lebih tua dari desa Muntur.

Itulah asal-usul nama desa Muntur.

Di dekat Buyut Gentong terdapat kuburan Demang Margadipura, pejabat zaman Belanda di Losarang.

Tanah Buyut Gentong dahulu dijaga oleh Kaki dan Nini Rati yang berasal dari Trusmi.

Buyut Gentong pernah terbakar tahun 1959 waktu zaman DI yang mengakibatkan gentong guci aslinya hilang, menurut isu gentong itu dibawa ke Cirebon.

Pada Tahun 1948 Kyai Zanawi pernah naik pohon asam yang berada di komplek Buyut Gentong sampai ke ujung tertinggi bermaksud mengambil telur burung Blekok.
Kyai Zanawi bisa naik namun tidak bisa turun, dia bisa turun dengan bantuan orang lain.
Pohon asem di Buyut Gentong sudah berumur dari 400 tahun lebih.

Disebelah utara Santing terdapat Buyut Mulus berasal dari Kerawang, salah satu leluhur warga Muntur.

Buyut Mulus

Demikian legenda asal muasal nama desa Muntur di Losarang Indramayu.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel