RETORIKA TAIASU

Tolong jangan ketawa dulu  karena ini soal serius, ini menyangkut hal-hal yang dibicarakan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Wakil Bupati Indramayu dengan Anggota DPRD Kab. Indramayu, Senin 10 Oktober 2022. Ini juga tak terkait ayat “walaa taiasuu” karena tidak ada hubungannya. Ini terkait pengakuan Wakil Bupati bahwa hubungannya dengan Bupati baik-baik saja, bahkan "anjingnya" Bupati dititipkan ke Wakil Bupati. Dari sini kemudian pertanyaan itu muncul siapakah yang membersihkan taiasu?


Bupati dan Wakil Bupati suka asu (dalam bahasa dermayu) itu baik-baik saja. Jika kepada binatang saja sayang apalagi kepada guru madrasah kan? Tapi dari Rapat Dengar Pendapat itu terdapat pengakuan bahwa ekskutif dalam hal ini Wakil Bupati mengakui, betapa ditemukan kerusakan insfrastruktur di sana-sini. Jalan-jalan kabupaten, sekolah dasar, madrasah, dsb. Bahkan Wakil Bupati juga mengakui ada banyak persoalan yang dia sudah catat dari buanyaknya kunjungan yang sudah ia lakukan. Pertanyaanya ini mau dia laporkan ke siapa? Walah eksekutip kok bertanya ke publik, kan ini retorika yang lucu.

Dalam RDP tersebut, jika demikian keadaanya Anggota DPRD Kab. Indramayu dari Fraksi PKB H.Dalam,SH.Kn bertanya  patut diduga Bupati dan Wakil Bupati melanggar Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah. Wabup dalam kesempatan tersebut menjawab, “Saya siap mengundurkan diri jika terbukti melanggar Undang-undang.”

Dalam tatakelola pemerintahan masyarakat itu butuh realisasi bukan sekedar ‘retorika’. Masyarakat butuh kapan jalan-jalan kabupaten bagus, guru madrasah butuh kapan IGD cair, masyarakat butuh irigasi lancar, masyarakat butuh penyediaan lapangan kerja. Janji dan retorika itu dulu waktu kampanye, bukan sekarang karena sekarang waktunya membuktikan.

Pemerintah daerah saatnya bergerak cepat untuk memperbaiki kinerja. Kalau kerja tim antara bupati dan wakil bupati saja tidak beres, apalagi soal pelayanan public. Dinas-dinas masih banyak yang PLT, Baznas tak kunjung dilantik, aparatur birokrasi cenderung takut dan panik, kan hal tersebut cenderung tidak kondusif. Sudahilah retorika di ruang publik, rakyat berharap tuan-tuan yang terhormat yang duduk di Legislatif, eksekutif, dan yudikatif berbuatlah yang terbaik bagi rakyat dermayu. Pekerjaan kita masih banyak, mari diselesaikan satu-satu.


Penulis : Yahya Ansori

 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel