Kehati-hatian Prabowo dalam Menghadapi Pemakzulan Gibran: Strategi Politik di Tengah Loyalitas Keluarga Jokowi
Kehati-hatian Prabowo dalam Menghadapi Pemakzulan Gibran: Strategi
Politik di Tengah Loyalitas Keluarga Jokowi
Indramayutradisi.com: Dedy Kurnia Syah mengemukakan bahwa situasi
Anwar Utsman saat ini berada dalam kondisi yang sangat sulit, terutama setelah
keputusan-keputusan yang mengarah pada Gibran Rakabuming Raka. Salah satu poin
penting yang disoroti adalah strategi politik Prabowo Subianto yang mungkin
akan menyerahkan desakan pemakzulan Gibran kepada DPR dan MPR. Menurut Dedy,
langkah ini mencerminkan kehati-hatian Prabowo, mengingat posisinya di parlemen
yang belum sepenuhnya kuat, terutama terkait dengan loyalitas beberapa partai
yang masih mendukung keluarga Jokowi.
Prabowo, meskipun memiliki kekuatan politik yang cukup besar, masih
menghadapi tantangan dalam membangun kekuatan yang solid di parlemen. Beberapa
partai yang tergabung dalam koalisi pendukung pemerintah Jokowi, seperti PDIP
dan NasDem, memiliki hubungan erat dengan keluarga Jokowi. Hal ini membuat
posisi Prabowo di parlemen tidak sepenuhnya bebas dari pengaruh kekuatan yang
pro terhadap Jokowi dan Gibran. Dalam situasi ini, Prabowo perlu berhati-hati
dalam mengambil langkah politik, terutama yang berkaitan dengan pemakzulan
Gibran, yang berpotensi memicu ketegangan lebih lanjut dengan keluarga Jokowi.
Strategi Prabowo untuk menyerahkan desakan pemakzulan kepada DPR dan MPR
dapat dilihat sebagai cara untuk menjaga jarak dan tidak terlalu terlibat langsung
dalam proses tersebut. Dengan menyerahkan keputusan kepada lembaga legislatif,
Prabowo dapat menghindari tudingan sebagai aktor utama yang memperburuk
hubungan dengan keluarga Jokowi. Di sisi lain, jika pemakzulan benar-benar
terjadi, Prabowo bisa memposisikan dirinya sebagai pihak yang tidak terlibat
langsung, tetapi tetap menjaga kesan sebagai pemimpin yang mendukung proses
hukum dan demokrasi.
Namun, langkah ini juga menunjukkan bahwa Prabowo tidak ingin bertindak
terburu-buru. Dalam politik Indonesia yang penuh dinamika, Prabowo memahami
bahwa pemakzulan Gibran dapat merusak stabilitas politik nasional, yang
berpotensi berdampak pada posisinya di masa depan. Oleh karena itu, dengan
menyerahkan keputusan pemakzulan ke DPR dan MPR, Prabowo menunggu waktu yang
tepat dan memastikan bahwa ia tidak terlalu terbebani oleh konfrontasi politik
yang bisa mengganggu konsolidasi kekuatan politiknya.
Kehati-hatian ini juga mencerminkan bagaimana Prabowo berusaha mengelola
hubungan politik yang kompleks, di mana loyalitas partai terhadap keluarga
Jokowi menjadi faktor penting. Sebagai hasilnya, langkah yang diambil oleh
Prabowo sangat berfokus pada kehati-hatian dan strategi jangka panjang untuk
memastikan posisinya tetap kuat, meskipun dihadapkan pada potensi pemakzulan
Gibran.
Sumber :
dari podcast RH Channel dan Dedy Kurnia 🔴GEGER! ANWAR USMAN MENYESAL
BUKA JALAN GIBRAN NYAPRES? INI KATA PENGAMAT POLITIK DEDI KURNIA SYAH!! Dari
link: https://youtu.be/VGUSmyTU3Ns?t=2388
Penulis
Akang
Marta
Kontributor
Indramayutradisi.com