Buzzer Merusak Kohesi Sosial: Saatnya Bergerak Bersama Membangun Resiliensi Digital
Dampak Sosial dan Psikologis
Selain dampak politik dan ekonomi, keberadaan buzzer juga memiliki
dampak sosial dan psikologis yang signifikan terhadap masyarakat. Terus-menerus
terpapar informasi yang bias atau manipulatif dapat menyebabkan kelelahan
informasi (information fatigue) dan bahkan sinisme terhadap semua jenis
informasi, termasuk yang berasal dari sumber kredibel. Hal ini dapat merusak
kohesi sosial karena masyarakat kesulitan menemukan titik temu dalam narasi
bersama. Kecurigaan antarindividu atau antarkelompok bisa meningkat karena
persepsi yang dibentuk oleh kampanye buzzer.
Inisiatif Penanggulangan dan Pencegahan
Untuk menghadapi tantangan ini, diperlukan inisiatif penanggulangan dan
pencegahan yang terkoordinasi dari berbagai pihak:
- Pemerintah:
Peran pemerintah tidak hanya sebatas regulasi, tetapi juga sebagai
fasilitator literasi digital masif yang praktis dan aplikatif, menjangkau
seluruh lapisan masyarakat. Ini membutuhkan "political will"
yang kuat untuk alokasi sumber daya dan program jangka panjang. Pemerintah
juga perlu bekerja sama dengan penyedia platform untuk mengembangkan
mekanisme deteksi dan penindakan yang lebih efektif.
- Platform
Media Sosial: Mereka harus terus berinvestasi dalam teknologi kecerdasan buatan
dan algoritma yang lebih canggih untuk mendeteksi aktivitas non-organik,
baik bot maupun buzzer berbasis manusia. Kebijakan penangguhan akun yang
terindikasi melanggar harus diterapkan secara konsisten dan transparan. Mereka
juga harus memperketat verifikasi identitas untuk mengurangi jumlah akun
palsu atau ganda.
- Media
Massa dan Jurnalis: Jurnalisme investigasi yang
dilakukan Kompas adalah contoh krusial bagaimana media dapat menjadi garda
terdepan dalam mengungkap dan melawan manipulasi opini. Media perlu terus
meningkatkan kualitas pelaporan, faktualisasi, dan menyajikan analisis
mendalam untuk membantu publik memahami kompleksitas isu.
- Institusi
Pendidikan: Kurikulum pendidikan harus memasukkan materi literasi digital
sejak dini, mengajarkan siswa untuk berpikir kritis, memverifikasi
informasi, dan memahami dampak dari penyebaran informasi yang tidak benar.
- Masyarakat
Sipil dan Komunitas: Peran komunitas dalam melakukan
edukasi literasi digital secara langsung kepada masyarakat sangat penting.
Kampanye kesadaran publik, lokakarya, dan diskusi dapat membantu
masyarakat mengembangkan kemampuan untuk mengenali dan melawan narasi
buzzer.
- Pengguna
Individual: Setiap individu perlu bertanggung jawab atas konsumsi dan
penyebaran informasi. Kritis terhadap konten yang muncul di feed media
sosial, memeriksa keaslian ulasan, dan tidak mudah terbawa emosi oleh
narasi yang provokatif adalah langkah awal yang fundamental. Ketika
melihat sesuatu yang mencurigakan, penting untuk tidak hanya
mengabaikannya tetapi juga melaporkannya kepada platform.
Membangun Ekosistem Informasi yang Sehat
Pada akhirnya, tantangan buzzer ini bukan hanya tentang memblokir akun
atau konten tertentu, melainkan tentang membangun ekosistem informasi yang
sehat dan resilient. Ekosistem ini harus didasarkan pada prinsip transparansi,
akuntabilitas, dan kepercayaan. Hanya dengan kolaborasi yang kuat dari semua
pemangku kepentingan dan peningkatan kesadaran kolektif, ruang digital dapat
kembali menjadi sarana yang memberdayakan, bukan memecah belah. Ini adalah
investasi jangka panjang untuk masa depan demokrasi dan masyarakat yang
terinformasi dengan baik.
Kontren Kreator
Akang Marta
Indramayutradisi.com