PESTA ADAT NGAROT DI DESA JAMBAK KECAMATAN CIKEDUNG


Adat Ngarot adalah upacara tradisional masyarakat yang dikenal hanya dari desa Lelea yang dilakukan pada saat tibanya musim menggarap sawah, yaitu menjelang musim hujan sekitar bulan Oktober sampai Desember. Adapun harinya telah ditetapkan yaitu hari Rabu yang dipercayai oleh masyarakat bahwa hari Rabu mempunyai sifat bumi yang cocok untuk mengawali musim tanam.

Padahal acara adat Ngarot tidak hanya ada di desa Lelea tetapi juga ada di desa lainnya misalkan desa Tamansari, Desa Tunggulpayung dan Desa Jambak. Menurut para nenek dulu acara adat ini sebenarnya nyaris hampir dilaksanakan ditiap desa di wilayah kecamatan Lelea dan Kecamatan Cikedung tetapi atas dasar alasan tertentu dibeberapa desa adat ini kemudian ditiadakan.

Ngarot berasal dari kata ”Nga – rot” (basa Sunda) yaitu istilah minum/ngaleueut padahal bisa juga berasal dari kata "ngare'et' yang memiliki pengertian menyatukan, mengumpulkan untuk menjadi satu, baik jodoh ataupun persamaan dalam hal lainnya misalkan memulai menggarap sawah. Jadi acara ngaleet atau minum dan pasti minum arak sebenarnya tidak ada sama sekali dalam adat ini di desa-desa tersebut.

Upacara Adat Ngarot didesa Lelea dimulai seiak abad 17 M dan diyakini cikal bakal adat-adat serupa didesa-desa sekitarnya, yang pertama melaksanakan Upacara Adat Ngarot di Lelea adalah salah seorang tokoh masyarakat yang bernama Ki Kapol yang selanjutnya menjadi Kuwu Desa Lelea ke II setelah Cangga Wreni (Kuwu ke I). Sedangkan peninggalan Ki Kapol yang masih terpelihara hingga sekarang yaitu Sawah Kasinoman, sawah yang digarap oleh para Kasinoman (muda-mudi) dengan tujuan hasil dari sawah tersebut dijadikan biaya Upacara/pesta Ngarot tahun berikutnya.
Susunan Acara prosesi Upacara Adat Ngarot di Lelea adalah sebagai berikut :
1. Pembukaan
2. Pembacaan Sejarah Singkat NGAROT di Lelea
3. Sambutan Kuwu Desa Lelea
4. Prosesi Penyerahan Peralatan Pertanian kepada Para Kasinoman
5. Pemukulan GONG/bareng oleh Kuwu sebagai tanda dimulainya Pesta Kasinoman.
Penjelasan Acara No.4:
1. Penyerahan Benih oleh Kuwu artinya :
   Untuk ditanam sehingga dapat hasil panen yang melimpah.
2. Penyerahan Kendi berisi air putih oleh Ibu Kuwu artinya : Air tamba sebagai obat   
    dan penyubur tanarnan padi.
3. Penyerahan Cangkul  oleh Raksa Bumi artinya : Agar mengolah sawah dengan sempurna
4. Penyerahan pupuk oleh  Tua Desa artinya :
    Agar tanaman padi tetap subur dan hasil panen yang melimpah.
5. Penyerahan Ruas Bambu Kuning. Daun Andong dan Kelararas Daun Pisang oieh Lebe  artinya :  Agar tanaman    padi terhindar dari serangan hama.



Lalu bagaimana acara adat Ngarot di desa lainnya?

Kita ambil contoh acara adat Ngarot didesa Jambak Kecamatan Cikedung, di desa Jambak acara Ngarot biasanya dilaksanakan pada hari Sabtu dipertengahan bulan Desember. Kegiatan acaranya adalah mengarak perjaka dan perawan dari desa Jambak keliling desa dan kemudian berkumpul di balai desa. Mereka dipisah saling berhadapan dalam satu lingkaran luas dimana ditengah mereka ada pertunjukan tari Topeng. Disini ada kesempatan sang perjaka dan para gadis itu saling melihat diantara mereka untuk memilih untuk menjadi calon pendamping dalam perkawinan mereka kelak. Dalam prosesi ini sang gadis benar-benar diproteksi oleh orang tua dan keluarganya. Jadi tidak benar jika ada anggapan bahwa gadis peserta adat Ngarot gadis murahan. Untuk menjadi peserta pun tidak mudah karena ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi,

Adat Ngarot Desa Jambak

Adat Ngarot Desa Jambak


Perlu diketahui juga bahwa di desa Lelea dan desa Jambak ada peraturan yang menabukan sang gadis atau perjaka asli setempat menikah dengan gadis atau perjaka desa lain, ini bukti kuatnya tradisi ini. Jika ada pernikahan dengan penduduk luar desa biasanya bukan penduduk asli desa Lelea atau desa Jambak atau statusnya sudah janda/duda.

Ada keanehan yang lain yang sampai kini bisa dibuktikan, sang gadis peserta adat Ngarot akan didandani sedemikian rupa oleh pihak keluarganya dan mereka memasang sanggul yang dihiasi rangkaian bunga Melati. Bunga Melati ini akan menunjukan kejujuran tentang siapa dan bagaimana sang gadis tersebut. Hal ini terjadi secara spontan tidak dibuat-buat jika bunga Melati segar sampai sore berarti sang gadis masih suci dan perawan tulen jika layu maka memiliki pengertian sebaliknya.

atau lihat videonya lewat link Youtube : https://www.youtube.com/watch?v=3QcunWJunMw&feature=youtu.be


atau klik disini :



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel