STKIP Padhaku Desak Pemkab Indramayu Ganti Hari Jadi Indramayu
Menjelang Peringatan Hari Jadi Kabupaten Indramayu Ke- 495, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Pangeran Dharma Kusuma Segeran Juntinyuat Indramayu mendesak Pemerintah Kabupaten Indramayu untuk segera mengganti Hari Jadi Kabupaten Indramayu.
“Penentuan tanggal 07 Oktober sebagai Hari
Jadi Indramayu oleh Dasuki dan Tim pada
Tahun 1977 tersebut hanya berdasarkan tebakan belaka.” kata Ahli Filologi yang
sekaligus Dosen Prodi Pendidikan Sejarah STKIP Padhaku, Nurhata.
Nurhata menjelaskan , ada banyak
fakta menarik tentang sejarah Indramayu sebagaimana diuraikan dalam buku Sejarah Wiralodra Penguasa Indramayu Abad
ke-17 : Kajian Naskah Kuno dan Daghregister.
Misalnya, sosok Wiralodra digambarkan
sebagai manusia biasa yang berkuasa atas Indramayu. Di sisi lain, Ia juga sebagai
tuan tanah dan saudagar.
“Wiralodra juga bukan sebagai
pendiri Indramayu. Sebab nama Indramayu (Darmayu/Dermayo) sudah ada dalam Peta
Pelaut Belanda, jauh jauh sebelum kedatangan Wiralodra ke Kali Cimanuk.”,
tegasnya.
Daghregister tanggal 02 Juni 1678
perlu dipertimbangkan. Dalam surat VOC tersebut dinyatakan bahwa Wiralodra
direkomendasikan oleh Speelman (sebelum menjadi Gubernur Jenderal Batavia) menjadi
Bupati Wedana atau Gubernur Indramayu.
“Berdasarkan fakta sejarah
tersebut, bisa dijadikan pedoman untuk Pemerintah Kabupaten Indramayu untuk
segera merubah Hari jadi Kabupaten Indramayu menjadi tanggal 02 Juni.“
tuturnya,
Sementara Ketua STKIP Padhaku
Taufiq Zaenal Mustofa berharap Pemerintah Kabupaten Indramayu segera merespons
temuan penelitian yang dituangkan dalam buku Sejarah Wiralodra Penguasa Indramayu Abad ke-17 : Kajian Naskah Kuno
dan Daghregister.
“Semoga Pemkab Indramayu dan
semua stake holder segera mempertimbangkan hasil penelitian sejarah Indramayu,
karena menyangkut identitas daerah.” pungkasnya.