Tari Topeng & Teori Dramaturgi Erving Goffman

“Tari Topeng” seolah mengingatkan pada teori Dramaturgi Erving Goffman. Sekilas dramaturgi adalah sebuah sandiwara yang disajikan oleh kehidupan manusia. Sebagaimana umumnya sebuah lakon drama, Goffman menyebut ada rekayasa panggung.



Misalnya, seseorang politisi harus pandai memerankan dirinya di bagian depan (front stage) dan bagian belakang (back stage) dengan peran yang berbeda.

Politisi di hadapan publik (front stage) menjadi aktor atau bertopeng dan membutuhkan berbagai properti, yang seringkali properti itu adalah kepalsuan-kepalsuan yang dibeli demi membangun dan menjaga citra diri.

Termasuk membeli para buzzer. Politisi, di panggung depan (front stage) bicara soal kepentingan dan keberpihakan pada rakyat, tetapi pada panggung belakang (back stage) bicara soal kepentingan diri dan kelompoknya.

Jadi, mereka selalu memainkan sebuah drama politik di front stage yang direkayasa dari back stage. Semoga kita bisa menanggalkan topeng kepalsuan, agar kita menjadi manusia paripurna, manusia dalam kesejatian diri.

Penulis  : Ahmad Rifai – Kader Muda NU Indramayu


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel