Rintoni, Pengusaha Muda Milenial yang Jatuh Hati pada Pendidikan

Rintoni adalah sosok pengusaha muda milenial di IAIMA Darul Fikri Indramayu yang jatuh hati pada dunia pendidikan. Pria kelahiran Subang 17 Mei 1992 yang sekaligus suami dari Laili Ramadanti yang sedang menunggu kelahiran buah hati adalah pribadi yang suka berbuat baik terhadap sesama sejak menginjak usia remaja. Prinsip pengusaha bertempat tinggal di desa Rangdu kecamatan Pusakajaya kabupaten Subang selalu meneladani orang tua dan gurunya yang selalu mewariskan untuk jangan jauh dari pendidikan. 


Selesai menempuh SDN Rangdu kemudian melanjutkan ke SMPN 1 Pusakanagara langsung terus ke SMA Negeri 1 Pamanukan. Karakternya yang haus akan ilmu pengetahuan, membuatnya untuk terus melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Strata satu (S1) dengan gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) diraihnya di Universitas Pasundan Bandung. Gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) diraihnya pada tahun 2020 di Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, tak sampai disitu, berkat karunia Allah dan dorongan serta doa orang tua, ia kembali melanjutkan pendidikan Doktoral (S3) di Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) hingga saat ini. 

Rasa syukur yang tak terhingga pun diungkapkan Rintoni, karena mendapatkan kesempatan sekolah sampai jenjang S3. Saya sangat bersyukur kepada Allah, karena telah diberikan kesempatan untuk mencicipi bangku kuliah sampai S3 ucapnya. Perih dan pahit pun banyak dirasakan olehnya ketika menempuh proses pendidikan, namun hal tersebut tidak menyurutkan semangatnya.


Kecintaannya terhadap dunia pendidikan dan sebagai upayanya menerapkan ilmu yang didapatnya, ia bergabung menjadi Dosen IAIMA Darul Fikri Indramayu dibawah naungan Yayasan Darul Fikri Bongas Indramayu yang dipimpin KH. Dunyadi Asmudi sosok kyai nyentrik dan kharismatik yang ada di daerah Bongas yang mampu merangkul semua lapisan masyarakat. Selain menjadi Dosen Tetap, kandidat Doktor UPI Bandung juga ditunjuk menjadi ketua Lembaga Penjamin Mutu (LPM). Rasa bahagia bergabung dengan Darul Fikri, khususnya di IAIMA Darul Fikri Indramayu berharap bisa memberikan kontribusi positif untuk kemajuan kampus dalam membina para mahasiswa sesuai dengan tujuan kampus yaitu, berakhlak, berilmu dan berkemajuan. 

Selain menyibukkan diri di dunia formal, ia dengan rekan-rekannya mencoba membuat komunitas pemuda dilingkungannya untuk berbisnis dengan aktivitas-aktivitas yang positif sebagai upaya meminimalisir perilaku kenakalan remaja di masyarakat. Karena semakin kencang kemajuan zaman, maka semakin terasa pula pengaruh dan dampak buruk dan negatifnya untuk masyarakat, oleh karenanya, dengan adanya konunitas para pemuda yang positif diharapkan mampu memberikan "atmosfer moral" yang baik di masyarakat yang mampu meredam pengaruh dampak negatif dari kemajuan zaman. 

Rintoni aktif di Majlis Misbahunnur atau sering disebut Majlis NGOPIII (NGObrol Perkara Iman, Islam dan Ihsan) bersama para pemuda dan Bapak Kyai Muhamad Ishak di Rangdugede Subang dalam rangka mengajak masyarakat dari semua lapisan untuk mengaji berdakwah mengajak generasi milenial.

Mencintai pendidikan yang diwariskan oleh orang tuanya pendidikan menjadikan Rintoni sosok yang senang dengan dunia pendidikan, baik formal, informal dan non formal. Menurutnya, ilmu pengetahuan harus dipraktekkan, untuk memberikan dampak positif untuk kebaikan diri sendiri pribadi dan orang lain serta masyarakat.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel