PENTINGNYA BANDARA KERTAJATI BAGI MASYARAKAT INDRAMAYU

Indramayutradisi.com. Suatu ketika Bapak Wasim (bukan nama sebenarnya) di sebuah kampung kecil di Indramayu kebingungan ketika harus menjemput anaknya yang pulang menjadi buruh migran dari luar negeri. 

Koridor Penjemputan Penumpang di Bandara Kertajati
(Foto : Youtube Indramayutradisi Channel)



Dari dulu Indramayu adalah salah satu daerah yang banyak mengirim tenaga migran ke luar negeri.

Menurut data Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) buruh migran yang berasal dari Indramayu di tahun 2020-2022 saja ada 25.985 orang, terbanyak 21.241 merupakan pekerja migran perempuan dan sisanya laki-laki, sehingga perempuan mencapai 75 persen dibandingkan laki-laki.

Kebingungan bapak Wasim adalah harus merental mobil karena anaknya minta dijemput di Bandara Sukarno Hatta di Jakarta, belum lagi isterinya harus menyiapkan segala kebutuhan diperjalanan seperti makanan dan minuman. 

Mereka harus menyiapkan segalanya karena perjalanan dari Indramayu ke Jakarta bisa lebih dari 3 jam belum lagi terkadang harus menunggu lama di area bandara Sukarno Hatta menanti kedatangan pesawat yang membawa anaknya.

Cerita ini banyak terjadi di Indramayu, bertahun-tahun pula, biaya, waktu dan tenaga begitu banyak terkuras kendati pada akhirnya terobati karena bertemu anak kesayangan yang lama dirindukan.

Sekarang setelah ada Bandara Kertajati, yang jaraknya kurang lebih 25 kilometer ke Indramayu, masyarakat Indramayu begitu senang dan berharap kejadian seperti yang dialami bapak Wasim tidak terulang lagi.

5 tahun lalu, begitu mendengar Bandara Kertajati dibuka membuat ratusan orang Indramayu penasaran ingin melihat seperti apakah bandara tersebut. 


Ini menunjukan antusiasnya masyarakat Indramayu menyambut Bandara Kertajati setidaknya ada harapan mempermudah mereka menjemput anaknya bahkan mempermudah segala urusan jika hendak bepergian naik pesawat.

Video hebohnya masyarakat Indramayu berkunjung ke Bandara Kertajati 5 tahun lalu

Bandara Kertajati adalah salah satu fasilitas yang dibangun pemerintah untuk melengkapi kawasan segi emas Rebana, Indramayu merupakan daerah yang dipetakan masuk kawasan industri Segitiga Emas Rebana.

Pemerintah Kabupaten Indramayu sudah menyiapkan lahan untuk kawasan industri dibeberapa kecamatan yang pertaniannya kurang produktif seperti Krangkeng dan Losarang.

Selain jalan tol Indrajati (Indramayu-Kertajati) yang akan dibangun berdasarkan usulan bupati Indramayu ibu Hj. Nina Agustina, ada pula jalan tol lain yang akan dibangun yakni tol Parabon (Patimban-Indramayu-Cirebon) yang melalui sisi pantai utara Indramayu kendati kedua jalur jalan tol tersebut dibangun medio 2024-2040.

Dengan gencarnya pembangunan ini setidaknya kemiskinan dan masalah sosial lainya di daerah  pantura akan segera terentaskan dan menjadi kawasan industri yang bermanfaat demi kemakmuran warga di kawasan segitiga emas Rebana. 

Betapa penting Bandara Kertajati bagi masyarakat Indramayu apalagi setelah ada asrama haji di Lohbener yang juga dibangun karena dekat bandara tersebut.

Baca juga Misteri Kekuatan dari Selatan

Kawasan segitiga Emas Rebana (Rebana Golden Triangle) adalah daerah yang masuk dalam tiga titik garis antara Patimban-Cirebon-Kertajati, meliputi Kota/Kabupaten Cirebon, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Subang.

Kawasan Rebana ini akan memiliki 13 Kawasan Peruntukan Industri (KPI) yang sudah disiapkan dan menjadi prioritas di kawasan Rebana, yakni di kawasan Cipali Subang Barat (10.408 H), Kertajati (1.415 H), Butom (4.092 H), Cipali Indramayu (2.875 H), Tukdana (563 H), Krangkeng (3.452 H), Patrol (414 H) dan Balongan (2.122 H). Kemudian Cipali Subang Timur (4.806 H), Patimban (542 H), Losarang (6.710 H), Jatiwangi (972 H) dan Cirebon (1.815 H). 

Pengembangan bukan hanya dalam pembangunan industri manufaktur semata, namun juga industri pendukung lainnya seperti akomodasi hingga leisure sesuai dengan kriteria dan potensi masing-masing daerah yang memiliki KPI. Misalnya, Kabupaten Kuningan akan menjadi pusat industri wisata masa depan di kawasan Rebana. Dari 13 KPI itu terbanyak ada di Indramayu. Kawasan ini akan menyerap kurang lebih 5 juta tenaga kerja yang harus disiapkan sumber daya manusianya.

Ada satu hal yang wajib kita tahu, sempatkan diri kita jelajah jalur jalan kebun tebu dari desa Loyang Kecamatan Cikedung Indramayu - Balok Goyang - desa Sukakerta Kecamatan Kertajati Majalengka. Sekarang jalur ini tak lagi sepi tapi jalur yang penting bagi transportasi petani dan pekebun, puluhan ton padi, palawija sering melewati jalur ini, jalur ini perlu dibetonisasi,  jalur tersebut sekaligus akses paling dekat ke bandara Kertajati dari Indramayu bagian tengah.

Semoga tak ada lagi kisah-kisah bapak Wasim dikemudian hari. 

(soe)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel