Dilema Sang Raja dan Pusaka Keramat

 

Dilema Sang Raja dan Pusaka Keramat

Kontributor

Sumarta (Akang Marta)

 


Dalam kegelapan malam yang mencekam, Raja Prabu Jayawisesa terbangun dari mimpi yang mengguncang jiwanya. Dalam mimpi itu, seorang wanita misterius dengan wajah elok namun sorot mata tajam menampakkan diri. Dengan anggun, wanita itu mengulurkan sebuah keris emas yang memancarkan cahaya keemasan. Ia berbisik, "Hanya dengan mengorbankan keris ini ke dalam kawah Gunung Gede, bencana dapat dihentikan." Pesan yang singkat namun penuh makna itu menggema di benak sang raja.

Keris emas yang disebutkan dalam mimpi itu bukanlah benda biasa. Keris tersebut merupakan pusaka kerajaan yang dipercaya memiliki kekuatan magis dan telah menjadi simbol kekuasaan Sumedang Larang selama berabad-abad. Keris itu dianggap sebagai warisan leluhur yang harus dijaga dan dilestarikan. Mengorbankan keris berarti melepaskan simbol keabadian kerajaan dan menyerahkan kekuatan yang telah melindungi mereka selama ini.

Di satu sisi, Prabu Jayawisesa sangat menghargai warisan leluhurnya. Ia tidak ingin seenaknya mengorbankan pusaka kerajaan yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitasnya. Namun, di sisi lain, ia juga tidak dapat menutup mata terhadap ancaman yang sedang dihadapi kerajaannya. Gunung Gede yang mengamuk adalah ancaman nyata yang dapat menghancurkan segalanya.

Dilema yang dihadapi Prabu Jayawisesa sangat berat. Ia harus memilih antara mempertahankan simbol kekuasaan atau menyelamatkan rakyatnya. Keputusan yang diambilnya akan menentukan nasib Sumedang Larang untuk masa depan. Jika ia memilih untuk mengorbankan keris, ia akan kehilangan simbol kekuasaan yang telah diwariskan oleh leluhurnya. Namun, jika ia memilih untuk mempertahankan keris, ia harus siap menanggung konsekuensi dari bencana yang mungkin terjadi.

Keputusan yang diambil Prabu Jayawisesa akan menjadi ujian terakhir bagi kepemimpinannya. Ia harus menunjukkan kebijaksanaan dan keberanian untuk menghadapi tantangan yang paling berat dalam hidupnya. Keputusan ini tidak hanya akan menentukan nasib kerajaan, tetapi juga akan menjadi warisan yang akan dikenang oleh generasi mendatang.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel