Murkanya Gunung Gede dan Tuntutan Alam
Murkanya
Gunung Gede dan Tuntutan Alam
Kontributor
Sumarta
(Akang Marta)
Gemuruh
Gunung Gede yang semakin menggelegar telah mengguncang istana Sumedang Larang.
Raja Prabu Jayawisesa, yang selama ini dikenal bijaksana, tak dapat lagi
menutup mata akan ancaman besar yang mengintai kerajaannya. Dengan perasaan
gelisah, ia segera memanggil para penasihat dan pendeta terkemuka untuk mencari
solusi atas bencana yang sedang terjadi.
Dalam
pertemuan yang diliputi ketegangan, para pendeta yang telah melakukan ritual
dan meditasi mendalam menyampaikan ramalannya. Mereka dengan tegas menyatakan
bahwa apa yang terjadi pada Gunung Gede bukanlah semata-mata fenomena alam
biasa. Di balik erupsi gunung berapi yang dahsyat, tersimpan amarah alam yang
telah lama terpendam. Mereka meramalkan bahwa bencana yang akan datang tidak
hanya akan menghancurkan harta benda, tetapi juga mengancam nyawa seluruh
rakyat Sumedang Larang.
Menurut
para pendeta, Gunung Gede, yang selama ini menjadi sumber kehidupan bagi
masyarakat, kini menuntut pertanggungjawaban atas segala perbuatan manusia.
Alam, yang telah lama diabaikan dan dieksploitasi, kini memberikan balasan yang
setimpal. Mereka meyakini bahwa bencana ini merupakan peringatan agar manusia
kembali menghormati kekuatan alam dan menjalani hidup sesuai dengan nilai-nilai
spiritual.
Ramalan
para pendeta semakin meneguhkan keyakinan rakyat bahwa bencana yang sedang
terjadi bukanlah kebetulan. Mereka mulai menghubungkan peristiwa ini dengan
berbagai permasalahan yang terjadi di kerajaan, seperti perebutan kekuasaan,
ketidakadilan, dan kerusakan lingkungan. Rakyat merasa bahwa alam sedang marah
dan menuntut keadilan.
Dihadapkan
pada ancaman yang begitu besar, Raja Prabu Jayawisesa menyadari bahwa ia harus
melakukan sesuatu. Ia harus memimpin rakyatnya untuk menghadapi bencana ini dan
mencari cara untuk meredakan kemarahan alam. Namun, ia juga sadar bahwa masalah
yang dihadapi tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga spiritual. Ia harus
mencari solusi yang tidak hanya dapat menyelamatkan kerajaan dari kehancuran,
tetapi juga dapat memulihkan hubungan antara manusia dan alam.