Gunung Gede Bergemuruh, Kerajaan Terancam

 

Gunung Gede Bergemuruh, Kerajaan Terancam

Kontributor

Sumarta (Akang Marta)

 


Sumedang Larang, yang selama ini dikenal sebagai kerajaan yang makmur dan damai, kini mulai dihantui oleh ancaman yang datang dari alam. Gunung Gede, yang selama ini menjadi simbol kekuatan dan perlindungan bagi kerajaan, menunjukkan tanda-tanda yang tidak biasa. Asap hitam tebal membubung tinggi dari puncaknya, menyelimuti langit dengan bayangan kelam. Gemuruh gunung yang semakin sering terdengar dan getaran tanah yang terasa hingga ke desa-desa di kaki gunung semakin menambah rasa cemas di hati rakyat.

Awalnya, fenomena alam ini dianggap sebagai peristiwa biasa yang tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Namun, seiring berjalannya waktu, tanda-tanda kehancuran semakin nyata. Rumah-rumah penduduk mulai retak dan rusak akibat gempa bumi kecil yang terjadi secara berkala. Lahan pertanian menjadi kering dan tandus akibat abu vulkanik yang menutupi permukaan tanah. Sumber mata air yang selama ini menjadi andalan masyarakat pun mulai mengering.

Ketakutan dan kepanikan mulai merasuki hati rakyat. Mereka merasa seolah-olah alam sedang marah dan memberikan hukuman atas segala kesalahan yang telah mereka perbuat. Beberapa orang bahkan mengaitkan fenomena alam ini dengan adanya kutukan atau kekuatan gaib yang sedang bekerja. Mitos dan legenda tentang gunung berapi yang marah kembali menghantui ingatan mereka.

Para pemuka agama dan dukun pun mulai sibuk melakukan ritual untuk meredakan kemarahan alam. Mereka percaya bahwa dengan melakukan persembahan dan doa, bencana alam dapat dihindari. Namun, upaya mereka tampaknya sia-sia. Gunung Gede terus mengamuk, seakan tidak peduli dengan segala usaha manusia.

Di tengah kepanikan yang melanda kerajaan, muncul pertanyaan besar: apakah fenomena alam ini hanya kebetulan semata, atau ada kekuatan lain yang sedang bekerja di balik semua ini? Beberapa orang mulai mengaitkan bencana alam ini dengan permasalahan internal kerajaan, seperti perebutan tahta dan ketidakpastian akan masa depan. Mereka percaya bahwa alam sedang memberikan peringatan agar manusia sadar akan dosa-dosa mereka dan kembali ke jalan yang benar.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel