Tan Malaka: Perpisahan dengan Serikat Islam dan Bergabung dengan Partai Komunis Hindia

 

Tan Malaka: Perpisahan dengan Serikat Islam dan Bergabung dengan Partai Komunis Hindia

Kontributor

Sumarta (Akang Marta)

 


Konflik ideologi yang berkembang di dalam tubuh Serikat Islam akhirnya mencapai puncaknya pada Kongres Serikat Islam ke-6, di mana keputusan penting diambil untuk memisahkan diri dari Partai Komunis Hindia. Keputusan ini mengubah arah politik Tan Malaka, yang sebelumnya aktif dalam gerakan Serikat Islam, untuk beralih mendukung Partai Komunis Hindia. Sebelum perpecahan tersebut, Tan Malaka telah terlibat dalam perdebatan sengit tentang peran ideologi komunis dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Tan Malaka merasa bahwa perjuangan untuk kemerdekaan dan keadilan sosial tidak akan tercapai jika hanya bergantung pada pendekatan moderat, yang menurutnya tidak cukup tegas menghadapi penjajahan kolonial. Dalam konteks inilah, ia melihat bahwa Partai Komunis Hindia menawarkan pendekatan yang lebih radikal dan sesuai dengan prinsip-prinsip sosialisme yang ia yakini.

Keputusan untuk bergabung dengan Partai Komunis Hindia menandai babak baru dalam perjuangan Tan Malaka. Setelah perpecahan dengan Serikat Islam, Partai Komunis Hindia menjadi organisasi yang lebih mandiri dan siap menghadapi tantangan besar, termasuk konfrontasi dengan pemerintah kolonial Belanda. Namun, meskipun partai tersebut terpisah dari Serikat Islam, kepemimpinan di bawah Samoen cenderung lebih berhati-hati dan menghindari konfrontasi langsung dengan pemerintah Belanda. Tan Malaka, dengan gaya kepemimpinan yang lebih agresif, tidak segan-segan untuk menghadapi pihak kolonial secara langsung. Dalam hal ini, Tan Malaka melihat bahwa untuk mencapai perubahan yang nyata, konfrontasi dengan penjajah adalah suatu keniscayaan yang tidak bisa dihindari.

Ketika Samoen meninggalkan Indonesia untuk menghadiri konferensi buruh internasional di Moskow, Tan Malaka melihat kesempatan ini untuk memperkuat posisi dalam Partai Komunis Hindia. Ia mengambil alih kepemimpinan partai dengan semangat yang lebih radikal dan tekad yang bulat untuk melawan kolonialisme Belanda. Di bawah kepemimpinan Tan Malaka, Partai Komunis Hindia mulai menitikberatkan pada perlawanan langsung terhadap penjajahan, baik melalui demonstrasi besar-besaran maupun aksi-aksi yang melibatkan massa buruh dan pedagang kecil. Tan Malaka yakin bahwa perjuangan kelas dan solidaritas antara buruh dan pedagang adalah kunci untuk mengusir penjajah dan menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.

Pada akhir tahun 1921, Tan Malaka memimpin demonstrasi besar yang melibatkan buruh dan pedagang kios pegadaian, yang menyuarakan protes terhadap ketidakadilan sosial dan eksploitasi yang dilakukan oleh pemerintah kolonial. Demonstrasi ini berhasil menarik perhatian banyak pihak, termasuk pemerintah kolonial Belanda. Aksi-aksi tersebut tidak hanya menunjukkan kekuatan massa yang tergabung dalam Partai Komunis Hindia, tetapi juga semakin mengukuhkan posisi Tan Malaka sebagai pemimpin yang tidak takut untuk berkonfrontasi dengan penjajah. Demonstrasi ini memberikan dampak besar, yang tidak hanya mengganggu kegiatan bisnis kolonial, tetapi juga membuat pemerintah Belanda merasa terancam oleh potensi perlawanan yang semakin besar di kalangan rakyat.

Tan Malaka berhasil mendapatkan kepercayaan dari masyarakat, terutama kaum buruh dan pedagang kecil, yang melihat Partai Komunis Hindia sebagai mitra yang setia dalam perjuangan melawan penindasan yang mereka alami. Keberanian Tan Malaka dalam memimpin demonstrasi dan perlawanan terhadap penjajah membuatnya semakin dihormati dan diidolakan oleh rakyat. Meskipun perjuangannya penuh risiko dan menghadapi banyak tantangan, semangat Tan Malaka untuk memperjuangkan hak-hak rakyat kecil dan menentang kolonialisme Belanda tetap tak tergoyahkan. Di bawah kepemimpinan Tan Malaka, Partai Komunis Hindia semakin kuat, dan perjuangan untuk kemerdekaan Indonesia semakin mendekati titik puncaknya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel