Memangkas Rantai Pasok: Kisah Pisang yang Menginspirasi
Memangkas Rantai Pasok: Kisah
Pisang yang Menginspirasi
Indramayutradisi.com: Salah satu visi paling menarik
dan memiliki dampak langsung adalah upaya memangkas rantai pasok.
Saat ini, mayoritas produk pertanian atau hasil bumi yang kita nikmati di
perkotaan harus melewati jalur yang sangat panjang dari petani hingga sampai ke
tangan kita. Mari kita ambil contoh naratif tentang pisang.
Seorang petani pisang di daerah mungkin menjual pisangnya seharga Rp5.000 per
kilogram. Namun, begitu pisang itu tiba di kota, harganya bisa melambung hingga
Rp25.000 per kilogram. Ini berarti, harga di tingkat konsumen bisa mencapai lima kali lipat
dari harga yang diterima petani.
Di mana hilangnya nilai tersebut?
Sebagian besar terserap dalam rantai pasok yang melibatkan berbagai pihak:
tengkulak, pengepul, grosir, distributor, hingga akhirnya masuk ke toko modern
atau pasar tradisional. Setiap mata rantai ini mengambil margin keuntungan,
yang secara kumulatif sangat membebani harga akhir produk. Ini adalah bukti
nyata bagaimana sistem pasar saat ini "merampok" nilai tukar petani,
membiarkan mereka bekerja keras dengan keuntungan minim, sementara keuntungan
besar dinikmati oleh perantara.
Koperasi Merah Putih bercita-cita
menjadi pahlawan
dalam skenario ini. Dengan membentuk koperasi yang langsung menampung hasil
panen dari anggotanya (petani) dan menyalurkannya ke pasar dengan rantai
distribusi yang lebih pendek, program ini berpotensi besar untuk:
·
Memastikan
margin yang lebih adil bagi petani:
Petani tidak lagi harus menjual hasil panennya dengan harga sangat murah kepada
tengkulak karena ada koperasi yang siap menampung dengan harga yang lebih
layak.
·
Menawarkan
harga yang lebih terjangkau bagi masyarakat: Dengan memangkas banyak perantara, biaya distribusi dapat
ditekan, sehingga harga jual di tingkat konsumen menjadi lebih kompetitif dan
tidak terlalu membebani daya beli.
·
Ini adalah perwujudan dari
ekonomi kerakyatan yang sesungguhnya, di mana keuntungan tidak hanya menumpuk
di pusat atau di tangan segelintir korporasi besar, tetapi tersebar hingga ke
lapisan masyarakat paling bawah.
Konten Kreator
Akang Marta
Indramayutradisi