LEGENDA DESA LANGGEN DAN KI BUYUT JANGKUNG

Unjungan Buyut Jangkung

Konon pada jaman dahulu kala raja Dermayu ingin memperluas daerahnya dengan merebut sebagian wilayah Sumedanglarang.
Maka dicarilah cara yang mudah dengan jalan mengawinkan puteri raja Dermayu dengan raja Sumedanglarang.
Namun raja Dermayu tidak mempunyai puteri dan akhirnya ia menciptakan adik raja pura-pura menjadi seorang putri lalu mereka menyusun sebuah rencana dan strategi.

Setelah waktu yang ditentukan mereka bersama-sama dengan berpura-pura menjadi penari topeng. Mereka berangkat ke Sumedanglarang.

Di sebuah kampung dimulailah pertunjukan tarian topeng itu dengan dalang putri yang diciptakan tadi, penari ini walau laki-laki tapi sangat cantik sekali.

Lama kelamaan berita itu sampai ke telinga raja. Sang raja penasaran dan menyuruh patihnya untuk memanggil penari tadi ke istana. Ketika penari datang terlihatlah penari itu sangat cantik, dan akhirnya timbullah rasa cinta raja kepadanya.

Kemudian raja menanyakan kepada putri tadi maukah dia dipersuting raja ? Sang putri pun menjawab bersedia dengan syarat raja Sumedang menyerahkan sebagian daerahnya kepada Dermayu.

Raja Sumedanglarang pun bersedia memenuhi persyaratan tadi demi cintanya kepada putri tersebut. Keesokan harinya dirayakan pernikahan antara raja Sumedanglarang dengan putri Dermayu.

Tetapi apakah yang terjadi kemudian?

Selang beberapa hari setelah perkawinan baginda selalu melamun dan kecewa disebabkan karena istrinya telah berubah sifat. Pada suatu hari terjadilah perselisihan antara raja dan putri Dermayu.
Sang putri pun lari sejauh mungkin.

Pelarian putri akhirnya berakhir dan  tertangkap dan seketika putri berubah menjadi pemuda.
Raja Sumedanglarang sangat marah melihat kejadian itu, maka disuruhnya patih untuk meminta daerahnya kembali yang sudah diberikan ke Dermayu tetapi hal ini ditolak oleh raja Dermayu.
Akhirnya terjadilah peperangan antara kedua raja tersebut. Sumedanglarang memiliki prajuritnya yang bernama Ki Jangkung, badannya tinggi dan sakti.
Ki Jangkung melancarkan serangan menghancurkan pertahanan Dermayu.

Ki Jangkung sangat ditakuti oleh pihak Dermayu, tetapi berkat kesaktian Ki Gede Penganjang dengan senjatanya yang bernama Sapu Jagat, Ki Jangkung tadi terlempar jauh dan jatuh disebuah “Langenan” yang artinya tanah yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan tanah yang ada disekitarnya. Tempat itu kini menjadi desa Langgen, sedang tempat dimana jatuhnya dipergunakan untuk kuburan dengan nama Ki Buyut Jangkung.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel