MANUKRAWA DAN BUMI SAGANDHU

Kerajaan Manukrawa dan Bumi Sagandhu disebut-sebut sebagai bawahan kerajaan Tarumanagara.

Manukrawa adalah sebuah Mandala. Kemandalaan adalah kata benda untuk Mandala yang berarti tempat suci sekaligus kawasan perdikan yang memiliki kewenangan khusus di bidang keagamaan. Sebagian masyarakat di tatar Sunda menyamakan Mandala dengan Kabuyutan.



Lokasi kerajaan Manukrawa diperkirakan dekat dengan sungai muara sungai Cimanuk di daerah Indramayu sekarang. Dalam Naskah wangsa Kerta Kerajaan manukrawa tersebut muncul sejaman dengan kerajaan Tarumanegara. Dalam Ktab Negara Kertabumi Kerajaan Manukwara dipimpin oleh seorang Raja bernama Bongalpati Kerajaan tersebut terletak di tepian muara sungai Cimanuk, dan musnah akibat banjir bandang.



Sementara dalam NSK juga disebutkan nama Bumi Sagandhu yang berada di sebelah barat Mandala Manukrawa.

Bumi Sagandhu atau Bumi Segandhu selama ini diketahui sebagai nama komunitas penghayat kerohanian didaerah Krimun Losarang, atau sebagian lagi masyarakat mengenalnya sebagai judul lagu "Kidung Bumi Segandu" yang justru liriknya berlawanan dengan mandala Bumi Sagandhu yang tercatat dalan NSK tersebut karena menyebut nama Wiralodra yang ada sekitar 1000 tahun kemudian.

Manukrawa dan Bumi Sagandhu adalah dua nama didaerah Indramayu yang disebut dalam Naskah Sunda Kuno, yang konon ada disekitar tahun 500 Masehi.



Manukrawa yang diyakini disekitar timur Cimanuk dan Bumi Sagandu yang diyakini berada didaerah Kertasari dan Blendung Losarang, tetap masih misteri dan belum terungkap sampai sekarang

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel