ASAL-USUL DESA CIBERENG TERISI

Legenda asal-usul desa Cibereng Kecamatan Terisi ini masih samar dan bersifat legenda.

Jembatan Gantung Desa Cibereng

Konon dulu ada sosok yang bernama Ki Wanantaka, beliau adalah pasukan Ki Bagus Rangin dari Bantarjati yang dikejar pasukan Kompeni Belanda.
Ki Wanantaka diburu karena ikut terlibat dalam pemberontakan Kedongdong dan perang di Celeng.

Sumur Bojongkokok

Dalam pelariannya, Ki Wanantaka sampailah disebuah tepian sungai Cipanas yang agak berkelok (Bahasa Indramayu: bojong) yang masih berupa hutan dan kemudian menetap ditepi sungai tersebut.

Ki Wanantaka kemudian bertani dan membangun pondokan. Selama Ki Wanantaka berada disana beliau sering mendengar suara ular besar tapi Ki Wanantaka menghiraukan karena tidak mengganggu dan hanya ular biasa.

Seiring berjalannya waktu tempat Ki Wanantaka mendirikan pondok itu makin bertambah penduduknya sehingga Ki Wanantaka diangkat menjadi pemimpin dusun dan dibantu seorang abdi yang berpostur tubuh besar bernama Ki Pandega.

Sumur Bojongkokok

Sumur Bojongkokok

Ki Wanantaka pun dipanggil dengan sebutan Ki Juragan dan menamai tempat itu dusun Bojongkokok, yang berasal dari dua kata yakni kata Bojong (sungai yang membengkok) dan Kokok dari suara ular besar yang menghuni sungai itu dimana jika malam tiba ular besar itu akan berbunyi kok,...kok,..dan seterusnya sehingga penduduk menamai ular tersebut Nyai Sinden atau Nyi Sideng karena sering 'bernyanyi' dimalam hari.


Karena desa baru ini makin lama makin berkembang dan bertambah  penduduknya maka makin banyak pula kebutuhan akan air apalagi ketika musim kemarau akan sangat kesulitan mencari air bersih, hal ini dialami pula oleh Bojongkokok, semua kering, sungai Cipanas pun kering, maka digalilah sumur dan balong baru.

Tersebutlah ada satu balong baru di selatan Bojongkokok dibawah tanggul sungai Cipanas yang ternyata airnya banyak dan pada jaman tersebut sangat lumrah bila warga melakukan kegiatan mencuci atau mandi di tempat umum seperti sungai dan balong/danau maka penduduk Bojongkokok berduyun-duyung ke sana.

Video keramaian Unjungan Buyut Jangkung desa Kiajaran Wetan :



Suatu ketika warga yang sedang di balong kaget karena air di balong berwarna warni karena tercemar rembesan minyak yang keluar dari bawah balong dan tampak warna permukaan balong ini bergaris-garis menyerupai warna pelangi (Bahasa Indramayu : bléréng). Masyarakat pun geger dan menyebut balong itu cai blereng... cai blereng...

Ki Juragan merasa kejadian ini ada kesan tersendiri.
Dalam masa kedepannya Ciblereng atau Cibereng lebih dikenal dan sering dipakai untuk berbagai keperluan misalnya keperluan administratif dan pemetaan wilayah, Bojongkokok terlalu masuk ke dalam dibanding Cibereng yang dianggap Bojongkokok baru dan strategis karena dilalui jalan kabupaten, maka letak kantor desa pun di Cibereng, maka klop sudah, Cibereng sebagai nama desa.

Konon dimasa lalu, desa Cibereng pernah menjadi ibukota kecamatan Cikedung dan memiliki pasar yang cukup besar dan ramai sebelum ada pasar Terisi seperti sekarang.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel