KH. M. Tolchah Mansoer, Tokoh dibalik Berdirinya PMII

Pada akhir tahun 50 an, KH. M. Tolchah sebagai pendiri sekaligus Ketua Umum IPNU memiliki peran yang sangat besar dalam proses berdirinya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Menurut sahabat karibnya,  Moensif Nachrawi bahwa pembentukan Departemen Perguruan Tinggi di IPNU (yang merupakan cikal bakal berdirinya PMII) pada Muktamar  IPNU III Cirebon merupakan inisiatif  dari KH. Tolchah Mansoer.


Begitu juga mengenai hasil keputusan Konferensi Besar I IPNU yang berlangsung di Kaliurang Yogyakarta pada bulan maret 1960. KH. Tolchah Mansoer mempercayakan kepada Ismail Makky untuk melakukan konsolidasi dan persiapan pembentukan organisasi kemahasiswaan tersebut. “Is, garap ini sama Mahbub (Mahbub Djunaedi) dan Cholid (Cholid Mawardi),” tutur Ismail Makky menirukan KH. Tolchah Mansoer kala itu. 

Selanjutnya pada saat keberangkatan rombongan mahasiswa Yogyakarta ke Surabaya, menurut kesaksianya Moensif Nachrawi, KH Tolchah Mansoer yang berhalangan hadir di Surabaya, menitipkan sejumlah  dana untuk kelancaran acara. Kesaksiannya tersebut terangkum dalam buku  KH Moh. Tolchah Mansoer: Biografi Profesor NU yang Terlupakan, sebagai berikut;

“Saya yang diutus Tolchah ke Surabaya untuk mendeklarasikan berdirinya PMII pada 17 April 1960. Dari Yogyakarta yang berangkat adalah Ismail Makky dan saya sendiri. Bahkan, Tolchah memberikan uang saku untuk ongkos perjalanan ke Surabaya. Itu membuktikan bahwa Tolchah sangan apresiatif dengan berdirinya organisasi mahasiswa tersebut,” 

Sikap yang diambil oleh KH. Tolchah Mansoer selama proses dinamika lahirnya PMII tersebut, menunjukkan bahwa restu dan perjuangan yang dilakukan oleh KH. Tolchah Mansoer sebagai Ketua Umum IPNU memiliki peran besar berdirinya PMII sebagai organisasi yang lahir dari rahim IPNU.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel