Santri Banten "Samsul Ma'arif" Ketua DEMA IAIMA Darul Fikri Indramayu

Institut Agama Islam Ma'arif (IAIMA) Darul Fikri Indramayu adalah kampus yang masih sangat baru, tapi sudah menarik puluhan bahkan ratusan mahasiswa baru dari berbagai plosok daerah, baik dari Kabupaten Subang maupun Indramayu. Dari banyaknya mahasiswa/i tersebut, kampus ini sudah membentuk Organisasi Intra Kampus yaitu DEMA (Dewan Ekskutif Mahasiswa). Sebagai kampus baru dengan mahasiswa/i yang baru pula, tentu juga masih sangat belia sekali dalam hal keorganisasian. Meskipun begitu DEMA IAIMA Darul Fikri Indramayu sudah berhasil mengadakan kegiatan seminar-seminar baik lokal maupun nasional. 


Melalui proses pembentukan DEMA dipilihlah seorang ketua bernama Samsul Ma'arif, mahasiswa dari Prodi MPI (Manajemen Pendidikan Islam) Fakultas Tarbiyah, pribadi yang sangat aktif, penurut, sopan dan energik. Samsul (biasa orang memanggil) selalu antusias untuk mengembangkan inovasi dalam acara-acara yang diadakan di kampus. Meskipun terkadang sering grogi ketika dikasih panggung kehormatan untuk memberi sambutan, tapi semangatnya untuk DEMA sangat besar. Samsul tidak pernah berhenti belajar dari pengalaman dan selalu berusaha, karna motto hidupnya adalah "usaha tidak akan menghianati hasil". 

Sahabatnya Wulan Deviya yang selalu dinobatkan menjadi moderator dalam setiap kegiatan seminar selalu memberi dukungan dalam setiap program-program DEMA. Lewat bimbingan dari Wakil Rektor 1 Bapak Irwanto dan Wakil Rektor 3 Bapak Hasanal Bulqiyah, Samsul dan DEMA diarahkan untuk menjadi organisasi intra kampus yang mandiri, dewasa dan senantiasa hormat kepada siapapun. 

Hal senada juga disampaikan oleh Rektor IAIMA Darul Fikri Indramayu M. Athoillah H. Alfudholli (Pa Atho mahasiswa biasa memanggil) dalam setiap kesempatan dan kegiatan, agar membentengi mahasiswa/i dengan Akhlak dan Ilmu untuk menjadi orang yang maju (Berakhlak, Berilmu dan Berkemajuan) Visi IAIMA. 

Sehingga tugas utama sebagai seorang dosen adalah menjadi tauladan berakhlak untuk mahasiswa/insya supaya ketika diisi ilmu akan menjadi mahasiswa yang cepat maju untuk bisa menyongsong masa depan yang penuh tantangan. Athoillah (panggilan akrab sewaktu nyantri di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri) yang juga pengurus Lembaga Pendidikan Tinggi (LPT) PBNU yang sedang konsentrasi mensukseskan acara Rakernas (Rapat Kerja Nasional) di Medan Sumatera Utara mengatakan "Tidak mungkin bisa mendidik mahasiswa/i berakhlak kalau bapak/ibu Dosennya tidak memulai terlebih dahulu untuk lebih berakhlak", apalagi kampus TOSKA ini berada di lingkungan Pondok Pesantren Darul Fikri Bongas Indramayu dengan Pengasuh KH. Dunyadi Asmudi.

Aa Ahmad Naizi Al-Ghivari sebagai Ketua Senat Mahasiswa (SEMA) sekaligus Penerus Kepemimpinan Pesantren menyampaikan dalam obrolan santainya, Samsul ini walaupun dilahirkan di Pandeglang Banten 14 Desember 2002 dan merupakan anak dari pasangan Bapak Edi Khumaedi dan Ibu Sukaesih, tapi semangat untuk membangun DEMA yang ada di kampus Indramayu sangat luar biasa. Anak kedua dari 3 bersaudara ini juga dikenal sebagai santri yang sangat mandiri. 

Aktifis dan sopan santu berakhlak, mempunyai ilmu yang manfaat sehingga bisa menjadi mahasiswa yang punya pikiran dan perilaku yang berkemajuan adalah keinginan Samsul sejak menjadi santri dan sekarang menjadi mahasiswa serta Ketua DEMA. Semoga bisa memberi inspirasi bagi mahasiswa lainnya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel