Kiai Imam Jazuli Potret Keberanian Sang Mantan

Dua kali penulis bertemu beliau pertama di Halaqoh Ulama dan Pimpinan Pondok Pesantren Jawa Barat 23 Oktober 2021 di PWNU Jawa Barat dan kedua ketika Ijazah kubro Dalail di  hotel Aston 19 Desember 2021 di kota Cirebon.

Di pertemuan pertama pertanyaan-pertanyaan saya dijawab dengan rendah hati oleh beliau padahal saya langsung kasih smash menyilang, di pertemuan kedua beliau meyakinkan banyak orang yang hadir bahwa untuk sebuah perubahan kita harus berani mengambil resiko.

Logika Kiai Imam Jazuli sebenarnya sederhana soal politik bahwa sebagai perkumpulan tentu sebaiknya kita bersatu, politik praktis ya tentu soal menang kalah, maka  untuk menang ya kita harus bersatu sesimple itu.

Yang menarik buat saya tentu karena figur kiai sederhana dari Cirebon ini begitu berani. Bisa jadi beliau faham realitas di PBNU karena beliau pernah di PBNU masa khidmat 2010 - 2015. Buat orang-orang muda tentu menarik perhatian orang-orang berani seperti beliau. Publik itu lebih tertarik pada seberapa besar sebuah isu menjadi perbincangan. Semakin lama sebuah isu trending menjadi pembicaraan publik tentu makin keren. Jadi kemampuan kiai Imam Jazuli melakukan mobilisasi isyu itu keren sekali.

Tentu lebih bagus jika sebuah isyu ditanggapi oleh banyak pihak, sebagai 'mantan' Pengurus Besar Nahdlatul Ulama tentu akan lebih keren jika ditanggapi oleh PBNU bukan oleh pengurus ranting karena tidak sepadan. Maka kalau hari ini kiai Imam Jazuli memberikan smash menukik ke PBNU menurut saya keren-keren saja. Semakin banyak nahdliyyin memblow up beragam isyu nasional tentu makin baik.

Sangat tidak menarik jika warga NU hanya membincang persoalan-persoalan monoton semacam kaderisasi yang terus-menerus diperdebatkan tapi tidak direalisasikan dalam praktek. Akan lebih baik jika semakin banyak figur kiai yang berani berdebat di ruang publik. Semakin keras semakin baik, toh kita semua tahu semua perdebatan itu berakhir dengan canda-tawa sambil ngopi-ngopi.

Penulis : Yahya Ansori

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel