Apa Guru Harus Cium Tangan Murid ?

Guru adalah orang tua murid kedua bagi muridnya, setelah orang tua kandung mereka. Guru adalah mu’alim yaitu orang yang memberikan pengetahuan, mudaris orang yang memberikan pengajaran, mua’dib orang yang mendidik perilaku dan mursyid orang yang memberikan arahan atau petunjuk bagi murid-muridnya.


 
Peran guru begitu penting bagi murid. Guru melahirkan manusia dari alam kebodohan ke alam pengetahuan. Menerangi dari alam gelap gulita ke alam yang penuh dengan cahya kehidupan. Cinta guru pada murid seakan menyamai cinta guru pada istri dan anak-anaknya. Sayangnya guru pada murid melebihi sayangnya pada diri sendiri. Teguran guru pada murid, karena cinta kasih. Bentakan guru pada murid-muridnya karena penuh sayang. Cubitan guru pada murid hanya sebuah ungkapan manja guru pada muridnya.

Dulu guru begitu dihargai oleh muridnya. Murid tidak berani bicara nyaring jika dengan gurunya. Murid tidak berani melihat wajah guru ketika berhadapan dengannya, karena khawatir tidak sopan. Murid tidak berani berjalan mendahului guruny, karena dianggap tidak santun. Ketika guru memerintah, tidak ada kata menolak, ketika guru menegur murid menunduk dan menaati nasehatnya.

Sekarang guru hanya dianggap teman bermain dihadapan muridnya. Berlari mendahului guru yang sedang berjalan, marah ketika ditegur, murka ketika dicubit, berang ketika dinasehati. Harus bagaimana guru ini jika murid yang disayangi sudah beruhah dari sipat muridnya. Apa guru harus cium tangan murid, agar murid bisa menerima nasehat dan teguranya.

Awal bulan februari 2018, di wilayah Madura. Seorang guru bernama A yang bernasib naas, karena hidupnya berakhir di tangan murid yang ia sangat cintai dan sayangi. Berawal Pak Budi sebagai guru seni lukis memberi tugas melukis pada murid-muridnya dan salah satu muridnya tidak menghiraukan. Kmeudian Pak Budi menegur muridnya, namun teguranya tidak dihiraukan. Karena teguranya tidak dihiraukan, maka Pak Budi menggoreskan cat pada pipi muridnya sebagai ungkapan manja dan bercanda. Murid tersebut tidak terima dan berkata kotor pada Pak Budi. Karean dianggap ucapanya tidak sopan Pak Budi menampar dengan buku absen sebagai peringatan jangan bicara tidak sopan sebagai guru yang bertugas mendidik muridnya.Murid menangkis dan memukuli guru yang seharusnya dihormati, pukulan bertubi-tubi sampai sang guru tersungkur ke lantai dan terus dipukuli oleh muridnya.

Setelah pelajaran selesai guru pulang ke rumah dan tiba sang guru istrihat. Pada waktu sore hari sang guru merasa sakit kepala dan keluarganya membawa ke puskesmas dan rsa sakit bertambah kemudian di rujuk ke rumah sakit. Setelah dipriksa dokter, sang guru terkena MBO ( Mati Batang Otak ) dan dinyatakan tidak bisa bertahan hidup lama lagi, karena organ tubuhnya tidak bisa berfungsi lagi. Tepat pada jam 21.45 sang guru yang malang menghembuskan nafas terakhirnya.

Kejadian lain guru dicukur wali mudinya. Gara-gara guru mencukur muridnya yang berambut panjang, karena tidak mematuhi tata tertib sekolah. Awal januari 2016, di Jakarta wali murid mencukur mahkota guru karena guru mencukur rambut anak kesayangannya. Bagimana bangsa ini jika guru serba salah, murid seperti raja tidak bisa ditegur, dicubit dan sampai dicukur didikan disiplinpun tidak menerima. Apakah guru yang harus mengormati muridnya dan apakah guru yang harus cium tangan muridnya.

Di Sulawesi guru dilaporkan ke polisi gara-gara mencubit muridnya. Guru menegur muridnya yang sedang bermain HP saat guru memberikan pelajaran di kelas.Karena dicubit muridnya melaporkan ke orang tuanya dan orang tua murid yang dicubit langsung melaporkan ke polisi. Sang guru dianggap melakukan penganiayaan terhadap muridnya.

Di jaman Now, masihkah murid mau menghormati gurunya ? Mengapa harus menghormati guru.? Kita wajib menghormati guru, pertama karena guru adalah orang yang sudah memberikan ilmu kepada kita untuk masa depan. Kedua Guru telah mendidik kita, agar berdisipil hidup baik di lingkungan rumah, lingkungan masyarakat dan disiplin dalam aturan pemerintah. Ketiga Guru mendidik kita, agar menjadi orang yang berguna bagi keluarga, masyarakat, negara dan agama. Keempat guru adalah orang tua kita di sekolah yang kasih sayang dan cintanya begitu besar kepada murid-muridnya.

Beberapa penyebab murid tidak menghormati guru diantaranya, pertama kondisi psikologi yang belum setabil. Kondisi psikologi murid yang belum setabil sehingga sulit untuk mengakui eksistensi orang lain, walaupun itu gurunya sendiri. Kedua Penyebab murid tidak menghargai guru bukan dari muridnya saja bisa juga faktor dari gurunya sendiri yaitu timbul dari cara mengajar yang kurang mendidik seperti memberikan tugas yang berlebihan. Ketiga Faktor murid tidak menghormati gurunya bisa saja dari sikap guru yang sombong, berkata kotor atau menjengkelkan muridnya.

Guru dan murid adalah bagaikan orang tua dan anak dalam sebuah keluarga sekolah. Bagaimana akan terjalin keluarga yang bahagia dan berkah jika anak sudah tidak menghormato orang tuanya dan orang anak sudah tidak menyayangi anaknya. Bagaimana jika orang tua sudah takut dengan anaknya dan anak merasa raja dalam rumahnya. Bagaimana jika guru sudah takut dengan muridnya dan murid sudah mersa jadi raja dalam sekolahnya bisa saja guru menghiba kasih kepada muridnya, bahkan mencium tangan muridnya agar sang murid tidak melaporkan dirinya kepada polisi atau sang murid tidak memukulnya.

5 oktober sebagai hari guru sedunia, penulis berharap agar kita menasehati anak- anak kita agar selalu menghormati guru yang telah melahirkan dari alam kebodohan ke alam pengetahuan.

Penulis  : Imam Syafi'i

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel