Jejak Para Leluhur: Tokoh-Tokoh Besar di Balik Lahirnya Indramayu

 

Jejak Para Leluhur: Tokoh-Tokoh Besar di Balik Lahirnya Indramayu



Legenda dan sejarah Indramayu tidak hanya terpusat pada sosok Wiralodra dan Endang Darma Ayu. Di balik berdirinya Dermayu sebagai daerah yang kaya sejarah dan budaya, terdapat jejak-jejak tokoh lain yang peranannya tak kalah penting dalam membentuk arah perjalanan wilayah ini. Nama-nama seperti Ki Jebug Angrum Pekandangan, Pangeran Sutajaya Pekandangan, Nyi Mas Ratu Junti, Pangeran Geusan Ulun Legok Kolot Lohbener, Ki Buyut Lumut Krangkeng, Ki Gede Balongan, hingga Sunan Rahmat dan Prabu Rara Bagdad dari Haurgeulis, adalah bagian tak terpisahkan dari lembaran panjang sejarah Indramayu.

Para tokoh ini dikenal dalam tradisi lisan dan naskah-naskah tua sebagai pemuka, pelindung, pemimpin adat, serta penyebar nilai-nilai keislaman dan kearifan lokal. Peran mereka sangat penting dalam masa awal pembentukan pemukiman dan tatanan sosial di wilayah Indramayu. Beberapa di antara mereka juga dikenal memiliki kedekatan dengan pusat-pusat kekuasaan Islam seperti Cirebon dan Mataram.

Menariknya, sebagian besar dari tokoh-tokoh ini diperkirakan hidup pada masa yang sejajar dengan Sunan Gunungjati, salah satu tokoh Wali Songo dan pendiri Kesultanan Cirebon, yang wafat pada tahun 1568. Hal ini menunjukkan bahwa proses lahirnya Indramayu tidak berdiri sendiri atau terisolasi, tetapi sangat terhubung dengan jaringan kultural, spiritual, dan politik di sepanjang pesisir utara Jawa.

Hubungan erat antara Indramayu dan Cirebon tampak jelas bukan hanya dalam kisah para tokohnya, tetapi juga dalam praktik spiritual. Banyak di antara tokoh tersebut yang dimakamkan di Astana Gunung Sembung di wilayah Cirebon, sebuah kompleks pemakaman yang juga menjadi tempat peristirahatan terakhir Sunan Gunungjati. Ziarah ke makam-makam ini masih menjadi tradisi masyarakat, menunjukkan adanya ikatan batin yang kuat antara masyarakat Indramayu dengan leluhur-leluhur spiritualnya.

Selain sebagai tokoh sejarah, mereka juga menjadi figur mitologis yang dihormati. Nama-nama mereka diabadikan dalam nama jalan, desa, dan bahkan dalam pertunjukan seni tradisional seperti wayang dan sandiwara Indramayu. Jejak-jejak ini menjadi pengingat akan keberadaan para pendiri dan pengayom wilayah yang telah memberikan fondasi kuat bagi tumbuhnya identitas budaya dan spiritual masyarakat.

Dengan demikian, sejarah Indramayu adalah sebuah jalinan kompleks antara kekuatan lokal dan pengaruh regional. Ia bukan hanya tentang satu tokoh, tapi tentang banyak tangan dan hati yang bersama-sama membentuk peradaban. Para tokoh seperti Ki Jebug Angrum dan Nyi Mas Ratu Junti bukan hanya catatan masa lalu, tetapi warisan hidup yang terus dikenang dan dihormati sebagai penjaga jiwa Dermayu.

Redaksi | Indramayutradisi.com

Akang Marta

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel