Dari Darmayu ke Indramayu: Warisan Perlawanan dan Semangat Rakyat

 

Dari Darmayu ke Indramayu: Warisan Perlawanan dan Semangat Rakyat



Seiring berjalannya waktu, tanah Darmayu yang awalnya dibangun dengan semangat kedamaian dan kebijaksanaan, tidak selalu berada dalam situasi yang tenang. Memasuki akhir abad ke-18, wilayah ini mulai diguncang oleh gelombang baru: perlawanan terhadap penjajahan. Indramayu, yang dahulu merupakan tanah pembuka harapan, kini menjadi medan perjuangan untuk mempertahankan martabat.

Salah satu tokoh penting dalam babak perlawanan ini adalah Bagus Rangin. Ia muncul sebagai simbol kebangkitan rakyat Indramayu melawan dominasi kolonial Belanda yang semakin menekan kehidupan masyarakat lokal. Dalam berbagai catatan sejarah, Bagus Rangin dikenal sebagai tokoh kharismatik yang berani dan memiliki pengaruh kuat di kalangan rakyat. Ia dianggap sebagai penerus semangat Wiralodra—bukan secara darah, tetapi sebagai pewaris spiritual dari semangat kepemimpinan, keberanian, dan kecintaan terhadap tanah kelahiran.

Puncak dari perjuangan ini terjadi dalam sebuah peristiwa besar yang dikenal sebagai Perang Kedongdong. Perang ini bukan sekadar pertempuran fisik, tetapi juga merupakan wujud nyata perlawanan moral dan spiritual rakyat terhadap penindasan kolonial. Desa Kedongdong, yang menjadi pusat pertempuran, menyaksikan keberanian luar biasa rakyat biasa yang bersatu melawan kekuatan senjata Belanda. Mereka tidak hanya mempertahankan tanah, tetapi juga mempertahankan identitas, harga diri, dan warisan yang ditinggalkan oleh leluhur seperti Wiralodra dan Darma Ayu.

Perang Kedongdong menjadi momen penting dalam sejarah Dermayu. Ia membangkitkan kembali nilai-nilai yang diwariskan sejak zaman Wiralodra dan Darma Ayu: keberanian, keteguhan, dan cinta tanah air. Dalam perlawanan Bagus Rangin, kita tidak hanya melihat perjuangan bersenjata, tetapi juga perjuangan nilai—yakni bahwa tanah Indramayu bukan sekadar wilayah geografis, tetapi tanah yang disucikan oleh perjuangan dan cita-cita luhur.

Kini, nama Bagus Rangin tidak hanya hidup dalam ingatan lokal. Sejumlah sejarawan dan budayawan telah mengusulkan agar perjuangannya diakui secara nasional, sebagai bagian dari sejarah besar bangsa Indonesia. Gelar Pahlawan Nasional sedang diperjuangkan untuk diberikan kepadanya, sebagai bentuk penghargaan atas pengorbanan dan kontribusinya dalam mempertahankan kedaulatan dan harga diri rakyat Indramayu.

Kisah perlawanan Bagus Rangin mengingatkan kita bahwa sejarah Indramayu tidak berhenti pada cerita pembukaan hutan dan pendirian pedukuhan. Lebih dari itu, sejarah ini adalah sejarah perjuangan yang panjang—tentang menjaga nilai, martabat, dan hak atas tanah sendiri. Dari Wiralodra yang membuka tanah, Darma Ayu yang memberikan restu, hingga Bagus Rangin yang mempertahankannya dengan darah dan keberanian, semua tokoh ini membentuk narasi besar tentang Dermayu sebagai tanah perjuangan, tanah yang bermartabat, dan tanah yang tidak pernah tunduk tanpa perlawanan.

Redaksi | Indramayutradisi.com

Akang Marta

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel