Hasanal Bolqiyah: Dosen Kritis dan Cerdik tapi "Membumi".

Hasanal Bolqiyah adalah anak dari salah satu kiai besar yang berasal dari daerah Wanguk-Indramayu yaitu kiai Abdul Kudus Abdul Aziz Soleh. Bolqiyah dilahirkan di Indramayu pada tanggal 29 Juni 1988 dari rahim ibu Nyai Masliah.


Bolqiyah dikenal oleh teman dan mahasiswanya dengan pemikiran yang kritis, karakter yang tegas juga lantang, serta mempunyai gaya humor yang sangat sering membuat teman dan mahasiswanya terbahak bahak.

Salah satu teman akrabnya yaitu Masjaya mengamini hal tersebut “Pak Bosqi (panggilan Akrab) itu aslinya tegas dan kritis, setiap kali ada kesempatan dalam rapat pasti selalu memberikan pemikiran-pemikiran atau terobosan-terobosan yang keren dan senangnya becanda kalo di luar Rapat" tegasnya. 


Suami dari Siti Maftuhatus Suduroh sebagai Dosen yang "membumi", hal itu terbukti dengan kedekatan yang terjalin antara dirinya dengan banyaknya mahasiswa. Tidak jarang dirinya dan mahasiswa terlihat ngopi-ngopi santai di lingkungan kampus. Gus Ahmad (Ketua Pondok Pesantren Darul Fikri) mengatakan bahwa sangking santrinya, Bolqiyah tidak pernah menununjukkan kalo Bolqiyah adalah Warek 3.

Bolqiyah menjabat Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama di Institut Agama Islam Ma:arif (IAIMA) Darul Fikri Indramayu. Ayah dari Muhammad Umar Abdul Aziz dan Saheela Naura Adzkia Hasan ini sangat tepat untuk dalam jabatan itu, karena Bolqiyah mempunyai pengalaman yang luar biasa, salah satunya saat masih di Tangerang tepatnya di Pondok Pesantren Daarut Tazkia Pengasinan Gunung Sindur Bogor yang merupakan salah satu Pondok Pesantren Modern dibawah bimbingan kiai besar yaitu KH. Nanang Kosim Lc, Bolqiyah menjabat sebagai Lurah Pondok yang harus membimbing santri dengan jumlah Ribuan.

Dengan pengalaman Bolqiyah yang sangat luar biasa membawa efek yang sangat baik sehingga sejak SK Perguruan Tinggi dengan Nomor 799 Tahun 2022 diserahkan pada bulan Agustus tahun 2022, kampus IAIMA Darul Fikri Indramayu yang baru seumur jagung sudah mempunya DEMA dan SEMA.

Dua bulan dalam akhir Tahun 2022 kemarin DEMA/SEMA IAIMA Darul Fikri Indramayu sudah berani mengadakan Seminar, tak tanggung-tanggung pada seminar pertama tentang keorganisasian, pembicara yang didatangkan adalah Presma BEM Nasional yang membawahi BEM seluruh kampus dibawah naungan NU yaitu Baha'udin dan yang kedua merupakan Staff bagian multimedia dan lembaga LPT-PBNU.

Seminar yang kedua tidak kalah beraninya, DEMA/SEMA berani mengadakan acara terbuka untuk umum yaitu seminar dan workshop Media Pembelajaran Anak usia Dasar dengan para pemateri adalah Dosen dari IAIMA Darul Fikri Indramayu, pada acara tersebut peserta yang hadir mencapai hampir 100 orang.

Gebrakan-gebarakan yang dilakukan oleh DEMA/SEMA IAIMA Darul Fikri Indramayu merupakan hasil bimbingan dan arahan dari Bolqiyah selaku Warek 3. Rektor IAIMA Darul Fikri (cand.) Dr. M. Athoillah H. Alfudholli yang akrab dipanggil pak Ato menjelaskan bahwa “betapa cerdik, cekatan dan bekemajuan pak Warek 3 ini, ini menunjukkan bahwa umur kampus yang masih seumur jagung tidak mempengaruhi semangat yang ada pada diri pak warek 3, dan inilah yang saya inginkan dan pastinya saya akan dukung penuh seluruhnya jika ada ide-ide yang serupa yang keluar dari dosen-dosen kami nanti” pungkasnya.

Itulah Bolqiyah, kritis dan cerdik namu tetap low profile sehingga teman dosen dan mahasiswanya merasa nyaman dan selalu termotivasi.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel