Cheng Ho dalam Ingatan Kolektif Indonesia: Simbol Akulturasi dan Persahabatan
Cheng
Ho dalam Ingatan Kolektif Indonesia: Simbol Akulturasi dan Persahabatan
Kisah dan
warisan Laksamana Cheng Ho terus hidup dan diinterpretasikan dalam berbagai
cara dalam konteks budaya dan sejarah Indonesia modern. Ia tidak hanya dikenang
sebagai seorang laksamana Tiongkok, tetapi juga sebagai simbol akulturasi
budaya dan persahabatan antara Indonesia dan Tiongkok.
·
Simbol Akulturasi: Kehadiran Cheng Ho dan para pengikutnya yang
sebagian besar beragama Islam di wilayah-wilayah Nusantara berkontribusi pada
perkembangan komunitas muslim lokal dan akulturasi budaya. Perkawinan antara
awak kapal Tiongkok dengan penduduk setempat juga menghasilkan perpaduan budaya
yang unik. Arsitektur kelenteng Sampokong di Semarang, misalnya, menunjukkan
perpaduan antara elemen arsitektur Tiongkok dan Jawa.
·
Simbol Persahabatan: Kisah Cheng Ho yang datang dengan misi damai dan
membawa hadiah untuk para pemimpin lokal memperkuat citranya sebagai utusan
persahabatan. Hubungan baik yang terjalin pada masa itu menjadi landasan bagi
hubungan diplomatik antara Indonesia dan Tiongkok di masa kini.
·
Tokoh yang Dihormati: Cheng Ho dihormati oleh berbagai kalangan
masyarakat Indonesia, tidak hanya oleh komunitas Tionghoa-Indonesia. Ia
dianggap sebagai tokoh yang membawa kemajuan dan menjalin hubungan baik antar
bangsa. Penghormatan ini tercermin dalam penamaan jalan, bangunan, dan berbagai
acara budaya yang mengenang jasanya.
·
Inspirasi Budaya: Kisah perjalanan Cheng Ho telah menginspirasi
berbagai karya seni dan budaya di Indonesia, mulai dari lukisan, patung, hingga
pementasan teater dan film. Interpretasi terhadap sosok Cheng Ho dalam
karya-karya ini seringkali menyoroti aspek kepemimpinan, keberanian, dan
misinya untuk menjalin perdamaian.
·
Objek Kajian Sejarah: Para sejarawan Indonesia terus melakukan
penelitian dan reinterpretasi terhadap peran Cheng Ho dalam sejarah Nusantara.
Berbagai perspektif muncul, tidak hanya menyoroti aspek positif, tetapi juga
menganalisis dampaknya dalam konteks politik dan ekonomi pada masa itu.
Dengan
demikian, Laksamana Cheng Ho bukan hanya sekadar tokoh sejarah yang terlupakan.
Kisah dan warisannya terus hidup dan relevan dalam konteks Indonesia modern,
menjadi simbol akulturasi budaya, persahabatan antar bangsa, dan inspirasi bagi
berbagai aspek kehidupan. Penghormatan terhadapnya adalah pengakuan atas jejak
sejarah yang menghubungkan Indonesia dan Tiongkok selama berabad-abad.
Content Creator
Akang Marta (Indramayutradisi.com)