Menyikapi Kontroversi dengan Kearifan Lokal: Membuka Dialog Melampaui Dikotomi
Menyikapi Kontroversi dengan Kearifan Lokal:
Membuka Dialog Melampaui Dikotomi
Diskusi
mengenai viralnya video truk memandikan babi di jalur pantura Indramayu menjadi
studi kasus menarik tentang bagaimana isu aktual seringkali direspon dengan pandangan
normatif yang sempit. Reaksi warganet yang didominasi oleh konsep najis dalam
Islam menunjukkan kecenderungan untuk menarik kesimpulan tanpa analisis
mendalam terhadap konteks dan potensi interpretasi yang lebih luas.
Yahya
secara kritis menyoroti bagaimana vonis kenajisan dan dampaknya terhadap
lingkungan pertanian ditarik secara terburu-buru, tanpa mempertimbangkan kaidah
syariat yang lebih komprehensif, seperti potensi pengolahan kotoran menjadi
pupuk. Penekanannya pada pentingnya nalar kritis sejalan dengan harapan agar
Indramayu Tradisi menjadi ruang untuk menganalisis isu secara cerdas, melampaui
dikotomi hitam-putih dan vonis haram-syirik, serta menghargai kearifan lokal
leluhur.
Nurudin
menambahkan bahwa pendekatan biner dalam menilai tradisi justru
kontraproduktif. Merujuk pada tokoh seperti Kiai Sahl Mahfud dan Azu Mawardi
Azra, ia menekankan perlunya mengintegrasikan nilai agama dengan konteks sosial
dan tradisi masyarakat, serta mengaktualisasikan hukum Islam sesuai kebutuhan
zaman dan konteks lokal yang beragam. Interpretasi Sumarta yang melihat kasus
babi sebagai potensi "pansos" cerdas, terlepas dari hukum agama,
membuka dimensi lain dalam membaca fenomena viral dan kemampuan publik untuk
menangkap pesan di baliknya.
Menyikapi
isu-isu aktual dengan kacamata tradisi memerlukan kemampuan untuk melihat
melampaui permukaan, memahami akar budaya, dan menerapkan nalar kritis yang
konstruktif. Inisiatif pemikiran baru dibutuhkan untuk memfasilitasi dialog
yang lebih inklusif dan mendalam.
1.
Pembentukan
"Forum Kajian Isu Aktual Berbasis Tradisi": Menginisiasi forum rutin yang membahas isu-isu viral
atau kontroversial dari perspektif tradisi dan kearifan lokal Indramayu. Forum
ini dapat melibatkan tokoh agama, budayawan, akademisi, dan perwakilan
masyarakat untuk memberikan berbagai sudut pandang dan analisis yang mendalam.
2.
Pengembangan
Konten "Debunking Mitos" Tradisi: Membuat konten edukasi yang secara kritis menganalisis
pandangan-pandangan normatif yang keliru terhadap tradisi lokal, dengan
menyajikan fakta sejarah, makna simbolik, dan interpretasi yang lebih
kontekstual dan sesuai dengan prinsip-prinsip agama yang rahmatan lil alamin.
3.
Platform
"Tanya Jawab Tradisi dan Agama": Menyediakan platform daring di mana masyarakat dapat
mengajukan pertanyaan terkait praktik tradisi dan pandangan agama, yang
kemudian dijawab oleh para ahli dari berbagai disiplin ilmu dengan pendekatan
yang komprehensif dan inklusif.
4.
Studi Kasus
Tematik Isu Aktual dengan Perspektif Lintas Disiplin: Menganalisis isu-isu aktual tertentu (seperti kasus
babi) melalui studi kasus yang melibatkan perspektif agama, budaya, sosiologi,
lingkungan, dan komunikasi. Hasil analisis ini dapat dipublikasikan untuk
memperkaya pemahaman masyarakat.
5.
Pengembangan
"Panduan Etika Digital Berbasis Kearifan Lokal": Merumuskan panduan etika dalam bermedia sosial yang
didasarkan pada nilai-nilai kearifan lokal Indramayu, seperti kesantunan,
saling menghormati, dan nalar kritis, untuk merespons isu-isu viral secara
lebih bijaksana.
6.
Inisiasi
"Program Literasi Media dan Tradisi": Mengadakan program literasi yang membekali masyarakat
dengan kemampuan untuk memilah informasi secara kritis dan memahami konteks
tradisi lokal dalam merespons isu-isu yang beredar di media.
Dengan
mengimplementasikan inisiatif-inisiatif ini, Indramayu Tradisi dapat menjadi
garda terdepan dalam mempromosikan dialog yang konstruktif dan berbasis
kearifan lokal dalam menyikapi isu-isu aktual. Pendekatan yang holistik dan
inklusif akan membantu masyarakat untuk memahami kompleksitas permasalahan,
menghindari polarisasi, dan membangun pemahaman yang lebih mendalam tentang
hubungan antara tradisi, agama, dan realitas sosial.
Penulis
Akang
Marta (Sumarta)
Kontributor
Indramayutradisi.com