Implikasi Pemakzulan Gibran terhadap Kedudukan Prabowo: Dinamika Politik dan Konsekuensi Tata Negara
Implikasi Pemakzulan Gibran terhadap Kedudukan Prabowo: Dinamika
Politik dan Konsekuensi Tata Negara
Indramayutradisi.com: Dedy Kurnia Syah memberikan analisis yang
tajam mengenai potensi implikasi yang dapat terjadi jika Gibran Rakabuming Raka
dimakzulkan dari pencalonannya sebagai wakil presiden. Salah satu poin krusial
yang dia soroti adalah dampak yang mungkin timbul terhadap kedudukan Presiden
Prabowo Subianto, yang dipilih bersama Gibran dalam paket pasangan calon di
Pilpres 2024. Dalam konteks ini, Dedy mengungkapkan bahwa masalah ini lebih
dari sekedar dinamika politik Gibran, karena potensi pemakzulan terhadap Gibran
bisa berujung pada konsekuensi yang jauh lebih besar bagi Prabowo dan
pemerintahan yang sedang berjalan.
Sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden yang terpilih, Gibran dan
Prabowo berada dalam satu paket yang tidak bisa dipisahkan. Dalam sistem tata
negara Indonesia, jika salah satu dari pasangan tersebut digugat atau bahkan
dimakzulkan, bisa menimbulkan ketegangan dan persoalan serius dalam aspek
keabsahan jabatan presiden dan wakil presiden. Hal ini berkaitan dengan prinsip
dasar dalam sistem politik Indonesia, di mana pemilu presiden dan wakil
presiden dilakukan dalam bentuk pasangan yang saling terkait. Jika Gibran
dimakzulkan, maka konsekuensinya bisa merembet pada kedudukan Prabowo sebagai
presiden, yang tentu akan menimbulkan permasalahan hukum dan politik lebih
lanjut.
Dedy Kurnia Syah juga menyoroti bahwa jika pemakzulan terhadap Gibran
berhasil, tidak hanya posisi Gibran yang akan terguncang, tetapi juga akan ada
dampak yang signifikan terhadap legitimasi pemerintahan Prabowo. Mengingat
keduanya dipilih dalam satu paket, tantangan hukum yang dihadapi oleh Gibran
dapat memperburuk citra Prabowo dan mengurangi kepercayaan publik terhadap
pemerintahan yang baru saja terbentuk. Dalam pandangan Dedy, hal ini bisa
menambah ketegangan politik di Indonesia, yang pada gilirannya akan berpengaruh
pada stabilitas pemerintahan dan kebijakan yang dijalankan oleh Prabowo sebagai
presiden.
Selain itu, potensi implikasi ini juga membawa kita pada pertanyaan mengenai
prosedur tata negara yang berlaku jika salah satu calon wakil presiden
digugurkan atau dimakzulkan. Menurut Dedy, jika langkah ini diambil, maka akan
muncul isu ketidakpastian hukum mengenai status kepemimpinan Prabowo, yang
tidak hanya merusak reputasi politiknya, tetapi juga mempengaruhi kestabilan
politik dan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.
Secara keseluruhan, pemakzulan Gibran bukan hanya soal nasib calon wakil
presiden, melainkan dapat berdampak pada kedudukan Prabowo sebagai presiden.
Ini menjadi bahan pertimbangan serius dalam dinamika politik Indonesia
menjelang Pilpres 2024 dan pasca-pemilu.
Sumber :
dari podcast RH Channel dan Dedy Kurnia 🔴GEGER! ANWAR USMAN MENYESAL
BUKA JALAN GIBRAN NYAPRES? INI KATA PENGAMAT POLITIK DEDI KURNIA SYAH!! Dari
link: https://youtu.be/VGUSmyTU3Ns?t=2388
Penulis
Akang
Marta
Kontributor
Indramayutradisi.com