Ads

Dari Modeling ke Prediksi: Superpower Sains

 

Sains, Kebenaran, dan Otak-Atik Gatuk: Antara Model, Mitologi, dan Makna

Dari Modeling ke Prediksi: Superpower Sains



Keunggulan utama sains bukan hanya menjelaskan fenomena masa lalu, tetapi pada kemampuannya memprediksi masa depan. Model ilmiah memungkinkan manusia memperkirakan hasil eksperimen sebelum dilakukan, memberi arah untuk penelitian dan inovasi. Dengan rumus, simulasi, dan algoritma, kita bisa menebak apa yang akan terjadi, lalu mengujinya secara empiris. Inilah kekuatan super sains: prediksi yang dapat diuji ulang dan direplikasi, menjadikan sains bukan sekadar cerita, tetapi alat kontrol dan navigasi dunia. Namun, kemampuan memprediksi tidak sama dengan menemukan kebenaran sejati. Prediksi menunjukkan bahwa model bekerja, tetapi bukan bukti bahwa dunia “benar-benar” beroperasi seperti model itu.

Niels Bohr pernah mengatakan bahwa fisikawan tidak menemukan bagaimana dunia sesungguhnya, melainkan bagaimana dunia merespons eksperimen. Artinya, sains selalu berada dalam lingkup fungsional: ia berguna sejauh dapat memprediksi, menghasilkan, atau mengendalikan sesuatu. Tapi apakah alam memang bekerja persis seperti model-model ini? Tidak ada jaminan. Setiap model hanyalah cermin dengan distorsi tersendiri. Kekuatan prediksi sains justru terletak pada kemampuannya diperbaiki, diuji ulang, dan disesuaikan, bukan pada klaim absolut. Dengan kata lain, sains adalah bengkel kreativitas manusia: sebuah laboratorium simbolik di mana dunia diuji dan dipahami secara fungsional, bukan mutlak.

Kontributor

Akang Marta

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel