Dorongan Kurikulum Baru: Kejujuran Harus Jadi Akar Ilmu Pendidikan Indonesia
Dorongan Kurikulum Baru: Kejujuran Harus Jadi Akar Ilmu Pendidikan Indonesia
Indramayutradisi.com – Jakarta. Sorotan terhadap dunia pendidikan Indonesia kian tajam menyusul berbagai kasus
ketidakjujuran akademik yang mencoreng nama institusi pendidikan tinggi. Dalam
menanggapi krisis ini, sejumlah pengamat mengusulkan perombakan sistem
pendidikan nasional, dimulai dari pembangunan kurikulum baru yang menempatkan kejujuran
sebagai fondasi utama dalam setiap tahapan proses akademik.
Pengamat kebangsaan Bung Roki dalam pernyataannya menekankan pentingnya
pendekatan pendidikan yang tidak hanya berorientasi pada penguasaan materi
pelajaran, namun juga membangun kesadaran etika, integritas ilmiah, dan rasa
tanggung jawab. Baginya, pendidikan sejati tidak semata mencetak lulusan,
tetapi juga membentuk watak keilmuan yang jujur dan berpikir kritis.
“Tanpa kejujuran, ijazah hanya sekadar bukti bahwa seseorang pernah duduk di
kelas, bukan bahwa dia pernah berpikir,” ujarnya. Pernyataan ini kembali
menegaskan posisi tegas Bung Roki dalam memperjuangkan sistem pendidikan yang
sehat dan bermartabat.
Ia menilai bahwa upaya pembenahan harus dilakukan sejak awal: dari proses
penerimaan mahasiswa baru, pelaksanaan ujian, hingga tahapan penulisan karya
ilmiah seperti skripsi, tesis, dan disertasi. Seluruh tahapan itu, menurutnya,
harus diawasi dengan ketat, transparan, dan akuntabel untuk mencegah praktik
manipulatif yang selama ini dianggap “wajar”.
Lebih lanjut, Bung Roki mendorong pemerintah untuk melakukan evaluasi
menyeluruh terhadap institusi-institusi pendidikan tinggi yang terindikasi
terlibat dalam jual beli gelar akademik. Ia juga mengkritik praktik pemberian
gelar kehormatan yang tidak berdasar dan hanya bertujuan membangun citra
politik semata.
“Sudah saatnya pemerintah berani membersihkan kampus-kampus dari praktik
memalukan yang mencoreng martabat ilmu pengetahuan,” tegasnya.
Menurutnya, pengetahuan sejati hanya bisa tumbuh dalam iklim yang mendorong
kejujuran dan kebebasan berpikir. Jika dunia akademik justru menjadi lahan
subur bagi kepalsuan, maka masa depan bangsa dipertaruhkan. Sebab, dari
kampuslah lahir para pengambil kebijakan, pemimpin masyarakat, dan penggerak
perubahan.
Redaksi Indramayutradisi.com melihat bahwa usulan pembangunan
kurikulum yang berakar pada nilai-nilai kejujuran ini sejalan dengan amanat
konstitusi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam era persaingan global
yang kian kompleks, pendidikan Indonesia tidak bisa hanya mengejar kuantitas
lulusan, tetapi juga harus menjamin kualitas moral dan intelektualnya.
Kurikulum berbasis integritas bukanlah sekadar wacana, tetapi kebutuhan
mendesak demi menyelamatkan marwah pendidikan nasional.
Redaksi |
Indramayutradisi.com
Akang Marta