Harapan dari Pemimpin Baru: Reformasi Pendidikan Harus Dimulai dari Kejujuran

Harapan dari Pemimpin Baru: Reformasi Pendidikan Harus Dimulai dari Kejujuran



Indramayutradisi.com – Jakarta. Ketidakjujuran di dunia pendidikan dinilai sebagai cerminan dari krisis moral yang lebih besar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam diskusi publik yang digelar belum lama ini, pengamat kebangsaan Bung Roki menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi integritas akademik yang kian merosot. Menurutnya, jika pendidikan yang menjadi pondasi pembangunan karakter sudah tercemar oleh kebohongan, maka mustahil negeri ini bisa melahirkan pemimpin yang jujur dan kompeten.

“Kalau di wilayah akademik saja sudah rusak, apalagi di ranah politik dan birokrasi. Maka wajar jika dunia kini menatap Indonesia dengan curiga,” ujarnya.

Bung Roki menekankan bahwa kejujuran bukan hanya nilai moral, tapi juga modal sosial yang menentukan arah masa depan bangsa. Ia melihat bahwa ketidakjujuran di dunia akademik memiliki efek domino yang memengaruhi seluruh sektor, termasuk birokrasi dan pemerintahan. Mulai dari pemalsuan ijazah, penyogokan untuk kelulusan, hingga praktik jual beli gelar, semuanya telah mengikis kepercayaan publik terhadap institusi pendidikan dan negara.

Dalam konteks pemerintahan baru di bawah Presiden Prabowo Subianto, Bung Roki menyerukan perlunya keberanian politik untuk memutus mata rantai kebohongan ini. Ia mengajak pemerintah agar tidak hanya fokus pada program-program populis, tetapi juga menjadikan reformasi pendidikan, khususnya dalam hal integritas akademik, sebagai prioritas nasional.

“Kita dukung program makan siang bergizi. Tapi jangan lupakan bahwa otak juga butuh gizi intelektual. Maka kurikulum pun harus bergizi—dan itu dimulai dari kejujuran,” tegas Bung Roki.

Menurutnya, membangun bangsa yang cerdas dan bermartabat tidak cukup hanya dengan asupan gizi fisik, tetapi juga perlu asupan nilai-nilai etika, logika, dan kejujuran intelektual. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya perombakan kurikulum pendidikan yang tidak hanya menekankan hafalan, tapi juga melatih kemampuan berpikir kritis, argumentatif, dan integritas ilmiah.

Bung Roki juga mengingatkan bahwa pemimpin masa depan hanya bisa lahir dari sistem pendidikan yang jujur dan berpihak pada kebenaran. “Kalau hari ini kita memelihara kebohongan di sekolah dan kampus, maka jangan harap besok kita punya pemimpin yang berani dan jujur,” pungkasnya.

Harapan kini tertuju pada pemerintahan baru agar berani mengambil langkah-langkah konkret memperbaiki fondasi bangsa melalui pendidikan. Karena bangsa yang besar bukan hanya soal infrastruktur fisik, tapi juga infrastruktur moral dan intelektual.

Redaksi | Indramayutradisi.com

Akang Marta                          

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel