Ads

Publik, Oligarki, dan Ujian Kepemimpinan Prabowo (Bagian 9)

 

Realokasi Anggaran dan Keberpihakan



Realokasi anggaran sering kali menjadi tolok ukur nyata keberpihakan pemerintah terhadap rakyat. Anggaran jumbo untuk program Makanan Bergizi Gratis sebesar Rp352 triliun, kenaikan anggaran pertahanan, serta tambahan dana untuk kepolisian perlu ditinjau ulang. Publik tidak membutuhkan program bombastis ketika perut mereka masih lapar hari ini. Kebutuhan dasar jauh lebih mendesak daripada pencitraan politik melalui proyek besar. Realokasi menjadi pilihan yang lebih masuk akal.

Subsidi untuk listrik, BBM, dan kebutuhan pokok adalah bentuk nyata kepedulian pada rakyat kecil. Pemerintah harus memahami bahwa ekonomi keluarga rentan sangat tergantung pada harga kebutuhan sehari-hari. Ketika beban hidup bisa dikurangi, rasa percaya rakyat terhadap pemerintah otomatis meningkat. Keberpihakan bukan hanya slogan politik, melainkan langkah nyata dalam mengurangi penderitaan rakyat. Dari sinilah ukuran legitimasi kekuasaan sejati diuji.

Realokasi anggaran juga mencerminkan kemampuan pemerintah dalam menata prioritas. Kesejahteraan rakyat seharusnya ditempatkan di atas kepentingan simbolik pertahanan maupun institusi keamanan. Memperkuat rakyat justru akan memperkuat negara secara keseluruhan. Sebaliknya, mengabaikan rakyat hanya akan melahirkan ketidakpuasan yang berujung pada instabilitas. Karena itu, arah kebijakan harus dikembalikan ke kebutuhan dasar.

Apakah langkah tersebut sulit dilakukan? Jawabannya tentu tidak. Yang jauh lebih sulit adalah meyakinkan diri bahwa kekuasaan sejati bukan berasal dari oligarki. Kekuasaan sejati tumbuh dari rasa percaya rakyat terhadap pemerintahnya. Bila keberanian untuk mengambil langkah berpihak muncul, maka rakyat akan merasa memiliki negaranya. Dan saat itulah stabilitas politik akan mengakar dengan kuat.

Kini pertanyaannya kembali pada sosok pemimpin yang sedang berkuasa. Apakah Prabowo siap melakukan perubahan besar dalam keberpihakan anggaran? Apakah ia siap menempatkan kebutuhan rakyat di atas kepentingan elite politik dan bisnis? Semua itu akan ditentukan oleh keputusan-keputusan ekonomi yang diambil dalam waktu dekat. Pada akhirnya, waktu yang akan menjawab semua keraguan ini.

Kontributor

Akang Marta Indramayutradisi

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel